Wednesday, November 18, 2009

Belajar Semasa Ada Kesempatan





Photobucket

Ibu saya almarhumah Hj Noer Asni Haroen menikah dengan bapak saya almarhun H. Haroen Pangai tahun 1956 pada usia yang sangat belia (17 tahun). Saat itu ibu saya masih bersekolah di sekolah Agama Islam Diniyah Putri Padang Panjang yang banyak mencetak guru-guru agama yang handal. Entah dengan pertimbangan apa, nenek saya almarhumah memintanya untuk berhenti sekolah dan menerima pinangan ayah saya untuk segera menikah. Padahal saat itu ibu saya termasuk salah satu murid yang populer dan disayang oleh guru-guru karena cantik, berotak cemerlang dan pandai bergaul.

Bapak dan ibu saya menikah dan selanjutnya menetap di Surabaya karena bapak saya saat itu sudah mempunyai usaha sendiri yang cukup maju disana. Meski tahun berikutnya (1957) mereka langsung dikarunia putra (H. Iriano Haroen), hal ini tidak menurunkan semangat ibu saya untuk belajar/kursus berbagai ketrampilan wanita yang ada di Surabaya saat itu. Kelahiran anak pertama kemudian segera disusul dengan anak kedua hingga akhirnya melahirkan 9 orang anak (terakhir 1973 dan sempat miskram 3 kali), ibu saya selalu bergairah untuk menimba ilmu di sela-sela kehamilan, kelahiran dan mengasuh anak-anaknya.

Foto di atas ini adalah salah satu dokumentasi yang ada dari ibu saya (alm) Hj Noer Asni Haroen yang tercinta tahun 1959. Dalam kondisi hamil 3 bulan kakak saya yang kedua H . Irsan Haroen, ibu saya mampu tampil prima dan mempesona memakai pakaian adat Minang Bunda Kanduang. Dalam foto ini terlihat ibu saya yang sedang in action mengikuti ujian modeling/kepribadian yang diselenggarakan oleh SINDHAWATI yang saat itu cukup terkenal di Surabaya (spt John Robert Power saat ini,red). Ibu saya sempat bercerita bahwa bukan hanya harus bisa berjalan bak peragawati, tapi saat ujian itu harus mampu berdandan serta memakai baju adat tadi sendiri tanpa bantuan orang lain dalam waktu yang terbatas. Tentunya dibutuhkan kesigapan dan persiapan yang matang untuk bisa menjalani serta lulus dalam ujian/tes tersebut.

Alhamdulillah mungkin karena rajin dan pandai, ibu saya selalu berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan untuk berbagai kursus/ketrampilan yang diikutinya tersebut. Perlu diketahui kalau ibu mengikuti kursus ibu saya selalu mewajibkan dirinya lulus dan mendapatkan sertifikat/ijazah bukti kelulusan yang resmi yang dikeluarkan pemerintah. Mungkin karena tidak berhasil mendapatkan di sekolah formal, ibu saya kelihatan berdaya upaya untuk mendapatkan ijazah itu di bidang sekolah non-formal. Foto yang kedua adalah dokumentasi ijazah 'Lingere' (pembuatan pakaian dalam) yang didapat ibu saya 14 Januari 1961. Lima bulan setelah itu ibu saya melahirkan kakak saya yang ketiga Yoska Haroen. Menakjubkan!I love you so much, mom...you inspiring me all the way!


No comments: