Saturday, November 28, 2009

Kakak Ari & Aisha (Icha)














Beberapa minggu yang lalu saat membersihkan lemari buku saya menemukan sejumlah foto lama yang tersimpan di sebuah kantong kertas. Ini adalah koleksi foto yang tidak sempat dimasukkan ke dalam album. Wah, ternyata banyak sekali foto anak-anak sewaktu mereka kecil yang terlihat lucu dan menggemaskan.

Beberapa foto yang menarik hati saya adalah foto Ari (anak ke 2 tengah) dan si bungsu Icha yang saya upload disini. Jika pada foto-foto ini mereka terlihat sangat kompak, rukun dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak selalu demikian kenyataannya saat ini. Di usia remaja ini Kakak Ari (SMA kls XI) dan Icha (SMP kls VII) seringkali ribut hanya gara-gara persoalan sepele. Tiada hari tanpa pertengkaran meski satu hari saja. Apalagi mereka sekarang hanya berdua dirumah dan memiliki kamar pribadi masing-masing karena Abang Andi sudah setahun lebih kuliah di Bandung. Jika diibaratkan, mereka persis dengan Tom & Jerry tokoh kucing dan tikus dalam film cartoon yang terkenal itu.

Tapi sebenarnya pertengkaran itu tidaklah membawa dendam pada diri mereka masing-masing. Biasanya setelah emosi mereda mereka akan damai lagi dan tetap meminta bantuan satu sama lain jika perlu. Khususnya kalau sedang tidak kegiatan/teman, akhirnya mereka ngobrol satu sama lain. Terlebih lagi apabila mereka berdua ditinggal dirumah (no PRT at home,red) saat saya dan my hubby keluar kota (mis: menjenguk Abang Andi) mereka akan sangat rukun dan saling membantu sesuai gambaran foto di atas.

Ya, namanya juga saudara kandung, bagaimanapun marah dan kesalnya pasti juga akan selesai/mencair/berbaikan. Hal ini dimaklumi karena adanya kaitan tali darah dan sifat yang dibawa dari orangtua yang sama menyebabkan hubungan saudara kandung menjadi sangat special.

"Brothers and Sisters Share A Unique Blend
Of Love, Comradery, and Friendship"

Friday, November 27, 2009

Sartuni's Big Family



Tiga hari menjelang hari Iedul Fithri 1430 H (akhir september 2009) lalu, kami anak beranak (3 keluarga) dari anggota keluarga besar Sartuni 'Pulang Basamo' menempuh jalan darat ke Bukittinggi, Sumatra Barat. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi harapan ibunda Hj.Bahnidar yang sangat menginginkan anak cucunya berkumpul lengkap dirumah Benteng (rumah H Sartuni-Hj Bahnidar, red) lebaran ini. Pada hari-hari raya sebelumnya hal ini belum pernah terjadi, meski ada 2 anak ibu (kel Syurva & Rahmi) yang tinggal di kota ini. Namun tentunya hal ini tidak mudah bagi 3 keluarga lain yang tinggal di Jawa (rantau). Biaya yang tidak kecil serta waktu yang panjang mengakibatkan hal ini sulit terjadi. Akan tetapi untuk menghibur ibunda yang kesepian setelah meninggalnya nenek buyut kami yang tercinta Hj. Raji'ah pada bulan Januari 2009, maka kami berusaha keras untuk bisa memenuhi permintaan khusus ini. Ya, selama ini ibulah yang merawat dan mengurus segala kebutuhan nenek kami itu.

Alhamdulillah berkat doa ibunda perjalanan panjang kami lancar dan tiba dengan selamat setelah menempuh waktu 38 jam. Selama 5 hari disana kami berkumpul bercanda ria sekeluarga besar yang selama ini belum pernah kami lakukan. Sebagai kenang-kenangan maka kami semua berfoto bersama dimuka rumah Jl Yos Sudarso, Bukittinggi pada tanggal 22 September 2009.

Thursday, November 26, 2009

Mother's Prayer part 2



My hubby got his mother's blessing at Iedul Fithri 1430 H (Bukittinggi, September 20th, 2009)

Dan Kami Perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (Q.S. Luqman : 14)


Dari uraian ayat di atas jelas bahwa manusia diperintahkan Allah SWT untuk berbuat baik kepada kedua orangtua terutama terhadap IBU. Mengapa demikian, karena awal kejadian manusia terletak pada rahim seorang ibu dimana seseorang tumbuh dan dilahirkan. Ibu adalah orang yang paling dekat serta paling besar jasa dan pengorbanannya untuk kita. Beliau mengasuh dan membesarkan kita dengan segenap cinta dan kasih sayangnya. Sehingga kita harus memuliakannya sepenuh hati sehingga beliau ridha terhadap kita. Keridhaan seorang ibu adalah keridhaan Allah pula serta kemurkaan ibu adalah kemurkaan Allah pula. Sehingga tidaklah mengherankan bahwa doa seorang ibu sangat mustajab karena langsung didengar oleh Allah. Oleh sebab itu senantiasalah kita untuk selalu berbakti dan meminta doa restunya untuk setiap langkah kita, agar kita mendapatkan berkah dan kemudahan dalam menempuh kehidupan yang penuh cobaan ini.

Ya, bisa dikatakan kesuksesan dan kebahagiaan seorang anak akan tergantung kepada darma baktinya kepada sang ibu. Sesuai hadist Nabi yang mengatakan bahwa 'Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu'. Untuk itu, marilah wahai saudaraku, yang orangtua khusus IBUnya yang masih hidup, luangkanlah waktu anda untuk berbakti kepada beliau...selalu meminta maaf dan memberi kebahagiaan kepadanya.....mumpung ibu kita masih hidup. Dan juga selalu memohon doa'nya dalam setiap langkah kehidupan kita. Apabila ibu kita ridha/bahagia terhadap kita, maka tiada yang lebih dahsyat dari do'a seorang ibu untuk sang anak,,,..di mata Allah SWT! Insya Allah segala doa kita akan dikabulkan Allah SWT serta kesulitan hidup kita akan lenyap berganti dengan kegembiraan. Amin...ya Rabbal Alamin!




Monday, November 23, 2009

51 tahun yang lalu itu...




Foto ini dibuat awal tahun 1958 saat kakak saya yang pertama Iriano Haroen berusia 6 bulan. Di foto itu ibu saya Noer Asni (19) dan bapak saya Haroen Pangai (28) terlihat sebagai pasangan muda belia yang modis dan berkecukupan. Meski baru menikah keadaan ekonomi bapak saya saat itu cukup lumayan, sehingga ibu saya terlihat memakai gelang keroncong, cincin, kalung dan giwang emas sedangkan bapak saya memakai jam tangan bermerk. Selain itu bapak dan ibu saya dikenal sebagai pasangan yang selalu tampak rapi dan modis dalam berpakaian. Hal ini ternyata banyak menurun ke anak cucunya termasuk saya dan anak-anak.

Dari bentuk badannya ibu saya tidak terlihat seperti seseorang ibu yang baru melahirkan karena tampak sangat langsing. Bapak saya juga demikian dan kakak saya tampak sehat, lucu dan menggemaskan dengan memakai pakaian gaya 'kodok' yang khas dipakai olehanak-anak bayi pada masa itu. Ya...foto ini menjadi saksi sejarah betapa indah masa 51 tahun yang lalu itu...

Saturday, November 21, 2009

Kawasaki 'Ninja 250R' idaman...



Jika sekarang ditanyakan ke Abang Andi apa yang menjadi idamannya saat ini, pastilah motor Kawasaki Ninja 250R yang terkenal itu. Ya, motor itu terkenal karena penampilan dan kemampuannya yang menawan bagi pecinta motorcycles. Kalau ditanya harga tentu semua orang akan maklum jika motor yang bagus ini tentu harganya tidak murah. 'Ada barang ada harga' begitu pepatah mengatakan. Artinya barang bermutu, berkwalitas dan berpenampilan prima tentu harganya tidak murah.

Waktu dirumah Nenek Hj Bahnidar di Bukittinggi saat 'Pulang Basamo' akhir September 2009 Abang Andi sempat merasakan mengendarai motor Ninja 250. Oom Ucok ternyata memiliki motor yang baru dibelinya tahun ini. Maka berfoto rialah Abang Andi dengan motor idamannya tersebut...


Friday, November 20, 2009

Sejuta Rasa Anak Kos...













Fitrandi Ramadhan atau biasa dipanggil Abang Andi anak sulung saya saat ini kuliah di ITB Teknik Informatika semester 3. Meski saya mempunyai beberapa sanak famili yang tinggal di Bandung, anak saya memilih untuk kos seperti teman-temannya yang lain dengan pertimbangan jarak yang dekat dengan kampus dan untuk belajar hidup mandiri. Saya dan my hubby menghargai pilihannya meski mulanya tetap dengan berat hati karena selama ini dia belum pernah sekalipun hidup terpisah dari keluarga. Tapi saya dan my hubby harus bisa mendukungnya karena itu adalah destiny dia untuk mencapai kemandirian, kedewasaan dan kesuksesan diri. Jika anak lain mampu melewati masa itu mengapa kami tidak memberi kesempatan anak saya menjalani hal yang sama?

Yah, saya dan my hubby hanya bisa berdoa dan memberi wejangan kepadanya agar berhati-hati melangkah karena sekarang hanya ada dia dan teman-temannya tanpa ada saya, my hubby dan adik-adiknya dalam kehidupan sehari-hari. Jika selama ini dia tidur sekamar dengan Ari adiknya, maka beberapa tahun ini dia tidur sendiri di kamar kosnya dan mengurus segala keperluannya sendiri pula. Alhamdulillah Abang Andi berhasil mendapatkan kamar kos dirumah yang cukup bagus dengan harga yang terjangkau meski letaknya didalam gank kecil. Lokasinya merupakan mayoritas perumahan kos yang tidak jauh dari kampus Ganesha (lihat foto di atas).

Minggu-minggu pertama terasa berat bagi kami berdua dan (juga) Abang Andi. Hampir setiap malam kami saling bertelepon ria. Hampir dua minggu sekali dia pulang. Ataupun jika tidak bisa, maka kami sekeluarga yang pergi ke Bandung. Ternyata kebersamaan yang ada selama ini sungguh berharga, sehingga saat waktu berpisah terasa beraaaat. Seringkali malam-malam dia menelepon saya mengatakan bahwa dia kesepian di kosnya. 'Rasanya hampa dan dingin banget ma...Abang kangen sama suasana rumah yang hangat dan rame...'. Alhamdulillah ya Allah, ternyata meski seringkali anak saya bertiga ribut dirumah bertengkar dan hiruk pikuk ini itu dengan saya dan bapaknya, justru suasana itu yang dirasa hangat baginya. Maka tidak heran jika dia seringkali terlihat enggan pada saat harus kembali ke Bandung setelah berlibur dirumah. Selalu ada-ada saja barang yang tertinggal ataupun berangkatnya pasti agak terlambat dan terlihat ogah-ogahan.

Satu tahun berlalu, kini Abang Andi sudah banyak aktif di kegiatan kemahasiswaan selain kuliah. Meski sudah bisa mengatasi kesepian dengan seabrek kegiatan yang ada, yang akibatnya waktu libur ke Jakarta berkurang frekwensinya, tetap saja dia terlihat enggan jika harus balik ke Bandung setelah berlibur beberapa hari di rumah. Saya dan my hubby mengamati bahwa satu hal itu tidak pernah berubah. Sambil berseloroh Abang Andi mengatakan bahwa mendingan dia di Bandung terus tidak usah pulang ke Jakarta daripada kalau sudah pulang selalu malaaaas untuk balik kuliah lagi..:))))).

Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya membaca blog seorang mahasiswi yang baru memulai kehidupan kos di Bandung tahun ini. Tulisannya menarik hati saya karena mirip sekali dengan apa yang selama ini dialami/dirasa Abang Andi. Ada baiknya saya kutip disini untuk sharing bagi siapa saja yang anaknya sedang/mau hidup sendiri di kota lain/kos.

pagi ini aku tersenyum karena aku tahu aku bangun dan berada di atas tempat tidurku. di kamarku, kamar yang paling nyaman dari semua kamar yg pernah ku singgahi..dan aku tahu aku berada di rumahku, tempat yang paling indah dan nyaman, tempat tinggalku selama 17 tahun ini, tempat aku berkumpul bersama keluarga kecil namun bahagia :)
aku bersyukur entah kenapa hal ini terus terngiang di pikiranku. bersyukur karena aku masih diberi kesempatan utk berkumpul bersama keluarga kecilku. masih diberi kesempatan untuk melihat orangtuaku, melihat adik kecilku yang sedang dalam proses pendewasaan diri. masih diberi kesempatan bersama mereka sampai detik ini. aku bersyukur aku berada di keluarga ini, walaupun mereka banyak kekurangan tapi tetaplah mereka keluargaku. aku sayang mereka dan aku menyadari hal itu.

semenjak kuliah di luar kota, aku sadar bahwa mereka sangat berharga. rasanya selalu nyaman jika sudah berada di rumah dan enggan balik ke kosan. disini selalu ada yang menyambutku ketika pulang, ada yang menyayangiku. disana? sendirian. berkutat dengan semua citacita,mimpi dan harapanku, terlalu hectic dan menjemukan. tapi, aku harus tetap bertahan disana, mengejar semua impianku sampai nanti ketika aku dewasa aku bisa membahagiakan mereka .

mereka bisa bahagia ketika tahu bahwa putri kecil mereka yang dulu cengeng dan manja, sekarang sudah menjadi dewasa mampu mandiri,kuat dan sukses. semoga aku bisa menjadi seperti itu :)

PS: mohon maaf penulisnya/sumbernya tidak dicantumkan karena datanya hilang...

Thursday, November 19, 2009

Wita & Rifol 20th Wedding Aniversary (1989-2009)


                                                                                                                               Surabaya, 17 Maret 1989

                                                                                                                                                       

Marriage is a commitment to life,
To the best that two people can find,
And bring out in each other...

It offers opportunities for sharing and growth,
That other human relationship can equal,
A joining that promised for life time...

Wednesday, November 18, 2009

Belajar Semasa Ada Kesempatan





Photobucket

Ibu saya almarhumah Hj Noer Asni Haroen menikah dengan bapak saya almarhun H. Haroen Pangai tahun 1956 pada usia yang sangat belia (17 tahun). Saat itu ibu saya masih bersekolah di sekolah Agama Islam Diniyah Putri Padang Panjang yang banyak mencetak guru-guru agama yang handal. Entah dengan pertimbangan apa, nenek saya almarhumah memintanya untuk berhenti sekolah dan menerima pinangan ayah saya untuk segera menikah. Padahal saat itu ibu saya termasuk salah satu murid yang populer dan disayang oleh guru-guru karena cantik, berotak cemerlang dan pandai bergaul.

Bapak dan ibu saya menikah dan selanjutnya menetap di Surabaya karena bapak saya saat itu sudah mempunyai usaha sendiri yang cukup maju disana. Meski tahun berikutnya (1957) mereka langsung dikarunia putra (H. Iriano Haroen), hal ini tidak menurunkan semangat ibu saya untuk belajar/kursus berbagai ketrampilan wanita yang ada di Surabaya saat itu. Kelahiran anak pertama kemudian segera disusul dengan anak kedua hingga akhirnya melahirkan 9 orang anak (terakhir 1973 dan sempat miskram 3 kali), ibu saya selalu bergairah untuk menimba ilmu di sela-sela kehamilan, kelahiran dan mengasuh anak-anaknya.

Foto di atas ini adalah salah satu dokumentasi yang ada dari ibu saya (alm) Hj Noer Asni Haroen yang tercinta tahun 1959. Dalam kondisi hamil 3 bulan kakak saya yang kedua H . Irsan Haroen, ibu saya mampu tampil prima dan mempesona memakai pakaian adat Minang Bunda Kanduang. Dalam foto ini terlihat ibu saya yang sedang in action mengikuti ujian modeling/kepribadian yang diselenggarakan oleh SINDHAWATI yang saat itu cukup terkenal di Surabaya (spt John Robert Power saat ini,red). Ibu saya sempat bercerita bahwa bukan hanya harus bisa berjalan bak peragawati, tapi saat ujian itu harus mampu berdandan serta memakai baju adat tadi sendiri tanpa bantuan orang lain dalam waktu yang terbatas. Tentunya dibutuhkan kesigapan dan persiapan yang matang untuk bisa menjalani serta lulus dalam ujian/tes tersebut.

Alhamdulillah mungkin karena rajin dan pandai, ibu saya selalu berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan untuk berbagai kursus/ketrampilan yang diikutinya tersebut. Perlu diketahui kalau ibu mengikuti kursus ibu saya selalu mewajibkan dirinya lulus dan mendapatkan sertifikat/ijazah bukti kelulusan yang resmi yang dikeluarkan pemerintah. Mungkin karena tidak berhasil mendapatkan di sekolah formal, ibu saya kelihatan berdaya upaya untuk mendapatkan ijazah itu di bidang sekolah non-formal. Foto yang kedua adalah dokumentasi ijazah 'Lingere' (pembuatan pakaian dalam) yang didapat ibu saya 14 Januari 1961. Lima bulan setelah itu ibu saya melahirkan kakak saya yang ketiga Yoska Haroen. Menakjubkan!I love you so much, mom...you inspiring me all the way!


Monday, November 16, 2009

Abang Andi dan Buku




Foto ini diambil di Sea World Taman Impian Jaya Ancol tahun 1996. Saat itu umur Abang Andi 6 tahun dan duduk di kls 1 SD Al Azhar Rawamangun Jakarta. Di foto itu Abang Andi terlihat menenteng buku tebal Seri Khazanah Pengetahuan Bagi Anak-Anak yang berjudul 'Kehidupan di dalam Air'. Saat itu Seaworld baru dibuka dan kami sekeluarga berkunjung kesana meski harga tiket masuknya cukup mahal untuk ukuran kantong keluarga muda dengan 3 anak kecil seperti kami. Tapi karena kami tahu kalau di Sea World anak-anak (khususnya Abang Andi karena adik-adiknya masih kecil-kecil) bisa belajar berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan di dalam air, maka banyaknya uang yang harus dikeluarkan bukan menjadi masalah.

Mengapa Abang Andi sampai harus bersusah payah membawa buku yang cukup tebal itu kesana, sebabnya dia ingin melihat bentuk asli/nyata di Sea World dari berbagai makhluk/gambar/isi dari buku yang telah dibacanya berkali-kali itu. Sea World menjadi laboratorium/pembuktian nyata baginya tentang bentuk/perilaku berbagai makhluk air. Setiap dia melihat satu bentuk makhluk yang aneh di akurium raksasa Sea World, langsung dibuka bukunya dan langsung dicari gambar/keterangannya.

Ya, foto ini istimewa karena menjadi bukti betapa Abang Andi suka membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan sedari kecil. Minatnya ini ternyata membawa ke arah yang sangat positif, dimana dimulai dengan terpilihnya dia untuk mewakili teman-temannya membacakan pidato perpisahan waktu 'lulus' TK besar karena dinilai yang paling lancar membaca. Dia juga merupakan lulusan terbaik dari TK Qurani tersebut.

Masuk SD Abang Andi sejak kelas 1-5 dia selalu menduduki rangking 5 besar. Sejak kecil tampaknya dia tidak mengalami kesulitan untuk belajar karena minat membacanya tinggi. Sehingga sejak kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP di SMP Islam Al-Azhar 12 Rawamangun Abang Andi masuk di kelas unggulan. Lulus UAN SMP dengan nilai rata-rata 9,5 dan nilai matematika 10, maka dia memilih bersekolah di SMAN 8 yang dikenal sebagai sekolah unggulan nasional. Saya sempat khawatir dengan pilihannya tersebut karena takut menjadi beban berat bagi dia. Alhamdulillah pilihannya tidak salah dan dia mampu menjalaninya dengan baik. Meski tidak pernah masuk rangking 1o besar selama di SMAN 8, akan tetapi dengan kemauan yang kuat serta kemampuan belajar yang tinggi akhirnya dia berhasil menembus ITB Bandung. Saat ini Abang Andi kuliah di ITB Jurusan Teknik Informatika semester 3 sesuai dengan apa yang diidamkan dan sedang berjuang untuk bisa lulus pada waktunya. Doa mama selalu mengiringi langkahmu anakku sayang, smoga Allah SWT slalu memberi Ridha-Nya padamu sehingga kau berhasil...amin...ya Rabbal alamin!







Sunday, November 15, 2009

Percaya Diri


"If you don't have confidence, you'll always find a way not to win" (Carl Lewis)


Apakah kita sudah percaya diri?
Mengapa kita perlu percaya diri?
Bagaimana agar kita percaya diri?

Tiga pertanyaan itu seyogyanya kita ajukan kepada diri kita sendiri. Kenapa demikian, karena percaya diri sangat diperlukan dalam hidup kita. Percaya diri membuat kita berbeda. Percaya diri akan meningkatkan harga diri, motivasi diri, dan yang lebih penting akan melejitkan potensi diri kita.

Perlu diketahui bahwa percaya diri adalah lebih kepada masalah kepribadian. Percaya diri adalah masalah pola pikir yang letaknya ada di dalam pikiran bawah sadar. Jadi diperlukan proses bagaimana mengubah pola yang ada di dalam pikiran bawah sadar.

Dengan demikian yang hal pertama yang harus kita lakukan untuk menjadi pribadi yang percaya diri adalah adanya keinginan untuk berubah dengan melepaskan sumbat-sumbat emosi yang menghalangi proses pembentukan kepercayaan diri. Untuk melakukan ini, diperlukan sebuah proses bertahap. Memang tidak mudah untuk mengubah diri yang sudah kaku atau membeku, namun jika keinginan kita kuat maka berbagai hal yang menghalangi tentu dapat kita singkirkan.

Yang kedua adalah membentuk pola pikir baru yang positif. Jadi kita harus selalu fokus pada hal-hal yang positif. Caranya dengan memasukan berbagai input positif dalam pikiran Anda yang didesain sedemikian rupa sehingga terbentuk sebuah pola pikir baru. Kita harus mendominasi fikiran kita dengan hal-hal yang positif. Memang tidak mudah, karena di jaman informasi saat ini pikiran kita diserbu dengan berbagai berita negatif yang bisa merusak pikiran Anda. Anda harus memiliki cara agar input yang memberdayakan lebih kuat dan bisa mengalahkan informasi yang negatif. Bisa dikatakan kita harus selalu fokus pada hal-hal yang mengarah kepada keberhasilan.

Yang terakhir adalah kita harus selalu menjaga/memelihara pola pikir kita agar selalu percaya diri. Jadi kita harus memelihara/memperkuat tingkat percayaan diri sampai memiliki kekuatan yang memadai sehingga tidak mudah dirusak. Hal ini diperlukan sebab, hal-hal yang merusak percaya diri justru lebih banyak dibandingkan hal yang memberdayakannya. Sehingga jika kita sudah mampu mencapai tahap tertentu dari rasa percaya diri tadi, maka tingkat percaya diri kita akan terus meningkat seperti efek bola salju.

Saturday, November 14, 2009

Mother's prayer



Cipanas, Agustus 1997

How can I love my daughter and my son a little bit more?
How can I make my daughter and my son to smile a little bit more?
How can I hold my daughter and my son in my arms and they feel all of my love?
How can I make them more courageous and not to fear their tomorrows?

This is my quest throughout the day while I work, cook, clean, shop, and think:

To feel the joy of being a mother without mothering;
To feel the joy of being a teacher without teaching;
To feel the joy of being a friend without imposing friendship;
To feel the ultimate joy of knowing that my daughter’s and my son’s dreams are fulfilled...

I WISH...
MY CHILDREN TO BE SUCCESSFUL

Friday, November 13, 2009

In Loving Memory of My Mother



(In photo my mother Hj Nur Asni with 3 her grandson/dauhgter Andi, Ari and Icha at TMII Jakarta 1997)

God saw you in too much pain

You suffered so much though you didn’t complain
You always said do not worry about me I’ll be Ok
How I cried and Felt all alone the Day you left us
You always said God was our father some day
He would call us back home
I didn’t understand at first why he took you
I was not to question the work of god
I finally realized he loved you so much
He said you were not to suffer any longer
He took you home and made you an angel
I will always love you.

This poem was written/submitted by Georgia

Haji Menuju Allah (haji part 1)




Labbaikallahumma Labbaika Labbaika Laa Syarikalaka Labbaika
Innalhamda Wal Ni'mata Laka Wal Mulk Laa Syarikalaka

Pergi hajiArtinya menuju Allah yang Esa Membawa hati dan diri yang hina
Memberi hadiah kepada Allah Berhati-hatilah menghadapNya
Setiap hamba Pergi haji dengan segala yang baik
Hati yang baik akhlak yang baik Harta yang halal hati yang bersih Niat yang suci amal mulia

Pergi haji Ilmu tentangnya mestilah ada
Agar syarat dan rukun tepat sempurna sah dan batalnya dapat dijaga Agar amalan hajinya tidak sia-sia
Tata tertib dan akhlak kenalah jaga Buatlah dengan tenang serta tawadlu'
Sabar dan tolak ansur mestilah ada Jangan berkasar merempuh manusia

Tanah haram jagalah pantang larangnya Pergi haji bukannya masa untuk membeli belah Beringatlah betulkanlah niat kita Moga-moga haji kita diterima
Jagalah pantang larangNya Yang boleh rusakkan hati Jauhkan maksiat dan yang sia-sia Takutkan Allah yang esa Ingat selalu padaNya Agar kita senantiasa memiliki jiwa hamba

By RAYHAN


Makna lagu dan syair group nasyid kenamaan dari Malaysia Rayhan di atas menjadi salah satu pendorong/motivasi saya untuk berangkat Haji th 2005 lalu. Meski saat itu biaya untuk berangkat haji belum cukup karena saya dan suami beserta kakak sepupu saya suami istri harus berganti menjadi jamaah haji ONH plus karena qouta haji regular untuk Jakarta sudah penuh sehingga kami harus waiting list selama 2 tahun. Karena kami berempat telah bersepakat untuk tetap bisa berangkat tahun itu (2005), maka kami harus mencari biaya tambahan yang besarnya hampir dua kali lipat untuk bisa melunasinya ONH plus tersebut.


Entah telah berapa ribu kali saya putar lagu itu dirumah, di mobil atau dimana saja yang memungkinkan. Kenapa demikian, karena saya merasa lagu itu membangkitkan keyakinan dan semangat saya kalau saya mampu dan bisa berangkat haji pada tahun itu meski harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Dengan lagu itu menemani saya, maka saya juga yakin bahwa berapapun besarnya biaya, Insya Allah saya dan suami akan mendapatkannya tepat waktu sesuai dengan janji Allah SWT bagi orang-orang yang akan menuju kepadaNya.

Seringkali airmata saya meleleh tanpa terasa saat saya sedang sendiri mengendarai mobil dan mendengarkan lagu tersebut. Seketika terbayang oleh saya Ka'bah dan hamparan Padang Arafah tempat berkumpulnya ummat manusia sedunia yang menanti kehadiran saya dan suami bergabung dengan mereka. Seakan jiwa saya telah terbang kesana meski jasad ini masih ada di Jakarta.

Ternyata janji Allah SWT itu benar adanya dan serasa bagai mukjizat bagi saya dan suami dimana akhirnya kami mampu melunasi biaya haji ONH plus tersebut serta membawa bekal yang cukup bagi kami yang berangkat dan keluarga yang ditinggalkan. Kami akhirnya mampu berangkat pada saat masih terhitung muda dan sehat sehingga keadaan fisik kami prima. Alhamdulillah anak-anak dan pekerjaan kami dalam keadaan yang baik sehingga kesemuanya itu tidak mengganggu fikiran dan konsentrasi kami untuk berangkat dengan tenang. Terima kasih ya Allah atas segala karunia yang Engkau berikan!

Thursday, November 12, 2009

A Man of Your Own




by Valerie Capasso@FamilyFriendPoems
I got this poem especially for my lovely son Fitrandi Ramadhan who turn out 20th on April 8th, 2010.

your mom,
Wita Rifol

Wednesday, November 11, 2009

A Letter from My Lovely Daughter

Mengapa Sebaiknya Sholat Dhuha Sebelum Beraktifitas?



ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHALIHIN.

Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.


Pernahkan anda ketika pagi hari sebelum memulai aktifitas sudah merasa 'bete' or badmood' or 'hampa'? Ya, ini biasanya terjadi bila kita saat itu sedang sibuk/banyak fikiran yang mengganggu emosi kita. Atau juga mungkin apabila kita harus memulai aktifitas kembali setelah istirahat/berlibur (weekend) yang banyak disebut orang dengan 'I don't like Monday!'.

Satu resep untuk mengusir itu semua adalah dengan melakukan sholat dhuha minimal 2 raka’at (maksimal 12 raka’at) sebelum beraktifitas di pagi hari. Tujuan apa? Dari pengalaman yang saya lakukan tujuan yang terpenting adalah untuk mendapatkan ketenangan/relaksasi (reducing tension). Sholat di pagi hari (berdasarkan contoh Rasulullah SAW, berkisar sekitar pukul 7- 10 pagi) yang mana kita sudah dalam keadaan wangi sehabis mandi dengan t'lah bersinarnya matahari pagi serta ditemani oleh kicauan burung adalah Subhannallah....sangat nikmat sekali. Saat yang menyenangkan itu akan membuat sholat kita khusyuk dan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT menjadi makbul. Kita meminta bantuan kepada Allah SWT untuk meluruskan niat kita dalam belajar/bekerja agar menjadikannya sebagai ibadah. Jadi aktifitas belajar/bekerja yang kita lakukan tidak hanya bertujuan mencari uang (duniawi) semata, tapi kita juga berusaha menggapai aspek ibadah (akhirat).

Sementara itu manfaat sholat dhuha sendiri antara lain:
  • Agar dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki.
  • Ungkapan terimakasih kita kepada Allah SWT, atas nikmat iman dan sehat tubuh kita.
  • Pelindung kita untuk menangkal siksa api neraka di Hari Pembalasan (Kiamat) nanti.
  • Mendapat ganjaran surga, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW,“Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha ( pintu dhuha ) dan pada hari kiamat nanti ada orang yang memanggil,” Dimana orang yang senantiasa mengerjakan sholat dhuha ? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” ( H.R. at-Tabrani).
Berdasarkan beberapa buku petunjuk sholat Dhuha yang saya baca dianjurkan untuk senantiasa membaca surat Adh Dhuha (93) pada raka'at pertama dan Al Ikhlas (112) di raka'at yang kedua dengan alasan sebagai berikut :
  1. Adh Dhuha = sesuai dengan sholat sunnah yang dilakukan. Isi dari surat 93 ini berisi jaminan bahwa Allah SWT akan memberi kecukupan kepada hamba2-Nya. Selain itu, surat ini juga mengingatakan kita agar tidak sewenang-wenang terhadap anak yatim serta tidak menghardik orang yang meminta-minta (pengemis) kepada kita. Justru pada surat ini, Allah SWT menyuruh kita agar berbagi rejeki yg telah diberikan-Nya, kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
  2. Al Ikhlas = untuk memperkuat iman (tauhid), bahwa hanya Allah SWT yg berhak disembah. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan membaca Al Ikhlas, kitaberharap agar jika maut menjemput, maka iman tiada kan lepas dari qalbu.

The Art Of Good Marriage




Happiness in marriage is not something that just happens.
A good marriage must be created.
In marriage the little things are the big things.

It is never being too old to hold hands.
It is remembering to say "I love you" at least once a day.
It is never going to sleep angry.

It is at no time taking the other for granted;
the courtship should not end
with the honeymoon, it should continue through the years.

It is having a mutual sense of values and common objectives.
It is standing together facing the world.
It is forming a circle of love that gathers the whole family.

It is doing things for each other, not in the attitude of duty or sacrifice,
but in the spirit of joy. It is speaking words of appreciation
and demonstrating gratitude in thoughtful ways.

It is not looking for perfection in each other.
It is cultivating flexibility, patience,
understanding and a sense of humor.

It is having the capacity to forgive and forget.
It is giving each other an atmosphere in which each can grow old.
It is a common search for the good and the beautiful.

It is establishing a relationship in which the independence is equal,
dependence is mutual and the obligation is reciprocal.
It is not only marrying the right partner, it is being the right partner.

by Wilferd Arlan Peterson

Tuesday, November 10, 2009

Hobby Fotografi....siapa takut?



Hari Sabtu lalu my hubby akhirnya membelikan kamera SLR Canon D1000 untuk si bungsu Icha sebagai hadiah ulang tahun yang ke 13 sekaligus untuk menunjang ekskul fotografi yang sekarang menjadi kegemarannya. Alasan memilih Canon D1000 itu setelah melewati survey /pertimbangan yang panjang selama 3 bulan ini mengingat harga kamera SLR yang tidak murah.

Selama 'hunting' itu my hubby and saya mendapat berbagai informasi seputar hobby fotografi ini. Saya berdua akhirnya mengakui bahwa ini adalah hobby ini tidak murah karena peralatan yang dipakai juga tidak murah bahkan bisa dikatakan cukup mahal untuk ukuran kantong rakyat Indonesia kebanyakan.

Teman saya bahkan mengingatkan akan 'bahaya keracunan fotografi' (hehe). Karena katanya kalau pertama kita mampu membeli kamera SLR lebih dahulu, nantinya akan menjalar untuk perlu membeli filter, tas, tripod, memory card dan berbagai jenis lensa yang menunjang untuk fotografi didalam/luar ruang serta jauh/dekat. Selanjutnya juga akan berkembang untuk pergi 'hunting obyek foto yang bisa didalam atau diluar kota yang tentunya ini akan memakan biaya pula.

Apa yang dikatakan teman saya itu adanya benarnya karena memang itulah yang diperlukan untuk menjadi seorang fotografer yang handal. Menimbang hal itu saya dan my hubby sebelum membeli kamera SLR berulangkali mengingatkan kepada anak saya bahwa hobbynya yang ini tidak bisa main-main dan harus terus ditekuni sampai seterusnya. Jadi sekali kita membelinya maka kita tidak bisa berhenti disitu seketika mengingat peralatan fotografi yang mahal tadi.

Setelah kita melihat kesungguhan dan tekad anak saya untuk benar-benar menekuni fotografi sebagai bagian dari hidupnya, akhirnya barulah saya dan my hubby mengabulkannya. Itupun setelah melalui berbagai survey dan tanya sana-sini kepada orang yang mempunyai hobby yang sama dan sudah memiliki kamera tersebut. Disamping itu saya dan my hubby mengakui pula kalau hobby ini memang bermanfaat banyak bagi putri saya yang suka seni seperti menggambar dan fashion. Kami berdua merasa fotografi akan semakin menunjang bakatnya tersebut.Semoga!

Happy B'day 13th....Icha!



                                                                                                                                                credit to Jhuli-Faceebok





Monday, November 9, 2009

David Archuleta CD Gift from USA fans



Siapa yang suka mendengarkan musik? Sepertinya saya kira saat ini hampir semua orang didunia menyukai musik. Musik sudah menjadi bagian penting dari hidup manusia, karena selain adanya radio dan TV, ditiap tempat pasti ada sarana untuk mendengarkan musik seperti dirumah atau di jalan melalui CD yang ada di mobil kita.

Dari ragam artis/penyanyi dari dalam/luar negeri tersebut yang kita dengar suara/musiknya, beberapa diantaranya menjadi artis/penyanyi favorit sehingga kita akhirnya membeli CD yang berisi album lagu-lagu mereka tersebut sebagai koleksi pribadi untuk diperdengarkan di rumah/mobil kita sendiri. Sama dengan anda semua sayapun juga mempunyai beberapa artis favorit baik di dalam maupun luar negeri meskipun sejujurnya saya jarang membeli CD mereka dan hanya senang mendengarkan di radio saja.

Tapi tahukan anda jika anda bisa memiliki single, music video bahkan Album CD gratis yang dikirim langsung dari Amerika?Kok bisa, bagaimana caranya?!

Seperti yang pernah saya tulis di blog ini kalau saya ngefans dengan David Archuleta runer-up American Idol Season 7. Saat ini dia sudah mengeluarkan beberapa single, musik video, fan pack bundle dan 2 album CD. Meski saya bisa dikatakan 'ngefans berat' sama penyanyi ' cute' yang bersuara 'angel', justru saya tidak pernah membeli semua itu karena bisa didapat by free langsung dari USA. 2 Album CD David Archuleta yang sudah saya terima bisa dilihat pada foto di atas.

Jadi, bagaimana caranya? By internet dengan mengakses fansite terbesar/terpopuler dari artis tersebut seperti contohnya David Archuleta adalah fans of david dan snarkyarchies. Melalui fansite tersebut saya mendapat informasi berbagai hal yang berkaitan dengan artis favorit saya tersebut terutama mengenai free gift music stuff khususnya untuk fans seperti saya yang berada di luar USA yang kesulitan memiliki/membeli semua itu. Jangan salah, semua kegiatan itu tidak dibiayai oleh si artis akan tetapi dibiayai secara bergotong royong oleh seluruh hardcore fans yang ada di USA. Kita cukup mengirimkan email/data pribadi (kalau perlu) yang berisi permintaan (dalam bahasa Inggris tentunya) CD, single, music video atau yang lain tergantung dari apa yang ditawarkan saat itu. Saat ini disamping David Archuleta, saya juga sudah mendapatkan single Allison Iraheta dan sedang menunggu kiriman Album CD Adam Lambert finalis American Idol Season 8 yang akan rilis 23 November 2009. So...gampang khan?

Catatan :
American Idol adalah acara TV terpopuler di USA, sehingga khusus untuk penyanyi jebolan American Idol yang berhasil melaju sampai tahap 4 besar or bahkan final kebanyakan sudah mempunyai hardcore fans di USA. Dan mereka ternyata sangat fanatik dengan penyanyi yang mereka dukung/vote dan yang mana dukungan itu tidak berhenti waktu acara TV usai tapi juga setelah itu dengan membeli single, music video dan CD album sebagai bentuk dukungan terhadap karir penyanyi baru idola mereka tersebut.

Family....love lives forever!

Sunday, November 8, 2009

Mari Berbelanja ke Pasar Tradisonal



Kemarin Maya Soeharto sohib saya menanyakan di wall FBnya siapa saja yang suka ke pasar tradisional hari Sabtu atau Minggu pagi. Menurutnya berbelanja di pasar tradisional entertaining dan refreshing. Kenapa demikian, selain tersedianya aneka macam kebutuhan pokok dan tidak pokok (serba ada..hehehe), disana bisa nawar serta berkomunikasi/ngobrol ngalor ngidul dengan pak/bu pedagang. Ini adalah satu hal yang tak mungkin terjadi di pasar modern seperti super/hyper market. Dia berpendapat, bahwa menawar di pasar tradisional itu merupakan satu daya tarik karena bersifat challenging dan fun, meski akhirnya sering tak tega karena harga menjadi terlalu murah.

Mengapa sahabat saya yang bisa dikatakan ibu-ibu masyarakat modern saat ini sampai bertanya demikian, saya duga berdasarkan keprihatinannya akan keberadaan pasar tradisional saat ini. Terus menjamurnya pasar modern seperti mall, plaza, minimarket, supermarket, hypermarket di kota dan desa, menyebabkan meredupnya pamor pasar tradisional. Tak bisa disangkal, kehadiran pasar modern saat ini merupakan tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup masyarakat di era globalisasi. Tapi di sisi lain juga membawa dampak kurang baik. Atas dasar itu, ada pihak yang memprediksi bahwa beberapa tahun mendatang pasar tradisional tinggal kenangan. Apa benar demikian?

Dalam tulisan kali ini saya mencoba untuk menguraikan kelebihan dan kekurangan pasar tradisional dibanding pasar modern/supermarket dari sudut pandang saya sendiri. Ada 4 kelebihan pasar modern yang seluruhnya sangat berkaitan dengan faktor kenyaman yang menyebabkan orang modern lebih suka untuk berbelanja di pasar modern dibandingkan pasar tradisional.
  1. supermarket dapat menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah
  2. informasi daftar harga setiap barang tersedia dan dengan mudah diakses publik
  3. supermarket menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih, dengan jam buka yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran seperti kartu kredit dan kartu debit dan menyediakan layanan kredit untuk peralatan rumahtangga berukuran besar
  4. produk yang dijual di supermarket, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual bila telah kedaluwarsa.
Sebaliknya image pasar tradisional masih tetap seperti dulu. Situasi pada umumnya penuh sesak, panas, becek, kotor, kumuh, dan semrawut dengan tumpukan sampah dimana-mana. Kebersihan dan kerapihannya nyaris tidak terjaga. Harga yang fluktuatif dan harus ditawar, adanya copet, pengamen, resiko pengurangan timbangan pada barang yang dibeli. Belum lagi minimnya infrastruktur dan fasilitas umum, antara lain sempitnya lahan parkir, akses masuk, penerangan, toilet, instalasi air bersih, dan pemadam kebakaran yang tidak tersedia.

Dengan segala kondisi sedemikian rupa dimana pasar modern terlihat begitu nyaman & menyenangkan, tapi mengapa saya dan banyak ibu-ibu modern lain tetap saja setia mampir ke pasar tradisional setiap minggunya? Ternyata hal ini cocok dengan segala apa yang dikatakan Maya dan juga berdasarkan apa yang saya alami selama ini.
  1. masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antara pedagang dan pembeli. Tidak seperti pasar modern yang memaksa konsumen untuk mematuhi harga yang sudah dipatok
  2. keinginan masyarakat memperoleh produk dengan harga murah di saat krisis membuat pasar tradisional terselamatkan dari desakan pasar modern
  3. pasar tradisional menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat kebanyakan. Di sana, masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya, dari mulai para pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan, hingga tukang becak.

Saturday, November 7, 2009

Reuni...oh, Reuni...(Smadabaya'84 Small Reunion at Citos)



Setelah pada tahun-tahun sebelum ini saya selalu gagal untuk menghadiri udangan reuni teman-teman alumni SMA Negeri 2 Surabaya di berbagai tempat baik di Surabaya, Jakarta atau Bandung dengan adanya berjuta-juta halangan yang saya tidak tahu kenapa selalu ada, akhirnya kemarin saya berhasil hadir meski kali sifatnya 'small reunion' karena berupa acara makan siang bersama yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2009 di Citos Jaksel dengan mengundang sekitar 25 orang teman yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

Meski cuma sekedar makan siang dan ngbrol ngalor ngidul, ternyata asyik dan seru juga karena yang datang mayoritas teman-teman dekat saya waktu di SMA tsb. Meski jujur saya sempat tidak mengenali beberapa teman alias lupa siapa dia dulunya. Mungkin karena reuni kali ini hanya melibatkan kelompok kecil, keakraban/silaturahmi yang ada lebih terasa intens. Pastinya saya sangat senang, refresh dan bahagia bertemu dengan teman2 dekat SMA saya tersebut. Selain itu sepertinya saya merasa 'muda' dan ber'energi' kembali...hehehe.

Malam setelah saya acara reuni tersebut saya merenung diri mencoba mencari makna/arti/manfaat reuni untuk ditulis di blog ini. Ya, tanpa terasa sudah 25 tahun/seperempat abad saya dan teman-teman lulus dari SMA favorit di Surabaya tersebut. Jika umur saya dan teman-teman saat ini sekitar 44 tahun (mayoritas kelahiran tahun 1965) maka sudah lebih dari separuh umur saya dan teman-teman semua berpisah mengikuti destiny/takdir/perjalanan kehidupan yang sesungguhnya yang tentunya sangat berbeda dengan masa SMA dulu. Setelah sekian lama apa kiranya manfaat dari reuni/pertemuan yang kita lakukan tersebut?

1. Kenangan
Pertemuan kembali setelah lama berpisah, selalu menjadi menyenangkan karena dengan berkumpul bersama teman-teman lama sejenak kita bisa mengenang/balik ke jaman kita sekolah dulu yang bagi kebanyakan orang adalah masa menyenangkan karena tak ada beban selain menuntut ilmu. Kita tahu bahwa masa sekolah adalah masa pengembangan diri mencapai taraf kedewasaan. Dan karena tiap orang menghadapi pengalaman yang berbeda, maka dengan melihat ke masa lalu maka kita akan mengerti bahwa kehidupan yang dijalani selama ini adalah sangat penting dan berharga.

2.Harga diri
Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem atau kepercayaan diri terhadap apa yang telah dicapai selama ini. Saat reuni dimana kita bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya tahu sifat/kondisi kita yang dulu yang sebenarnya, maka dengan reuni mereka akan tahu seberapa besar perubahan yang telah kita lakukan. Contoh misalnya seseorang teman dulunya dianggap nakal dan tidak pintar, ternyata sekarang dia telah mampu merubah dirinya menjadi orang yang bertanggung jawab dan rajin bekerja. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilannya menduduki jabatan/level pekerjaan tertentu. Maka baginya reuni dapat dijadikan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa dia telah berhasil. Self esteem melalui teman-teman lama biasanya mempunyai dampak yang lebih besar bagi kepercayaan diri seseorang.

3.Silaturahmi
Reuni yang digelar secara besar-besaran atau sederhana dapat menjadi ajang silaturahmi untuk menjaga ikatan sosial agar tetap utuh. Manusia yang merupakan makhluk sosial memerlukan ajang/sarana untuk menjaga keterlibatan dirinya dalam sebuah komunitas sebagai bentuk identitas diri. Reuni juga bisa dimanfaatkan sebagai acara yang ia sebut sebagai silaturahmi bisnis/pekerjaan. Artinya, acara reuni yang tujuannya mengumpulkan 'orang-orang satu korps' tersebut bisa dikemas dengan bentuk lain, yakni membangun komunikasi yang lebih bermanfaat seperti membuka wacana ajang kontan bisnis/kerja sesama alumni.

4.Bersenang-senang
Menurut saya reuni adalah salah satu cara kita untuk bersenang-senang. Kita bisa mengenang masa-masa lucu, saat senang dan sedih ketika masih sekolah bersama dengan teman-teman lama. Ataupun bercanda bergembira ria dengan teman-teman lama tersebut yang tentunya sudah sangat mengenal diri kita sejak dulu. Salah satu teman saya berpendapat 'Reunion is having fun with old friend before go back to real life, real world and real responsible'. Sementara itu Bagus Takwim, psikolog dari Universitas Indonesia menyatakan jika acara reuni digelar dengan penuh keceriaan yang memungkinkan peserta merasakan kembali masa mudanya maka reuni dapat berfungsi sebagai pelepasan stress yang melepaskan energi-energi negatif atau tekanan-tekanan dalam kehidupan. Efek kegembiraan yang tercipta dari reuni tadi juga bisa dijadikan alternatif kegiatan rekreasi yang memberi efek relaksasi.















Wisdom Qoutes from David Archuleta








What do you think?

Thursday, November 5, 2009

Nulis lagi.....yuuuk!


Fill your paper with the breathings of your heart...william wordsworth

Akhirnya...setelah sekian lama vakum, kangen juga saya untuk memulai menulis kembali di blog ini. Nggak tahu kenapa setelah sangat produktif di bulan puasa dan terpaksa berhenti menulis menjelang lebaran karena 'pulang basamo' ke Bukittinggi selama 2 minggu (maklum nggak ada internet disana), balik ke Jakarta saya jadi males nulis selama bulan oktober 09 ini. Mungkin juga disebabkan kesibukan saya mengelola kembali secara aktif toko pakaian saya di Sunan Giri. Soalnya kalau lagi nulis saya suka lupa waktu sehingga jadi malas ke toko. Jadi dua kegiatan itu seperti 2 sisi mata uang yang berkebalikan yang mana pilihannya hanya salah satu saja.

Tapi...ternyata sepertinya ada yang kurang dari semua kesibukan saya itu tanpa menulis. Ternyata juga tanpa adanya kegiatan menulis kepala saya jadi penuh dengan ide-ide yang tak tersalurkan dan mudah 'badmood'. Ternyata pula saya menjadi sangat cerewet or talkative ke orang orang karena tak bisa menulis semua yang saya bicarakan itu di dalam blog saya. Ternyata dan ternyata kegiatan menulis itu menjadi sesuatu yang menyehatkan mental dan jiwa saya..wow! Secara tak sengaja saya membaca satu artikel penelitian dari Dr James Pennebaker mengenai 'Writing to Heal' yang menyimpulkan bahwa adanya kegiatan menulis pengalaman emosional (emotional experience) menguntungkan bagi kesehatan jiwa seseorang. Selain itu saya terinspirasi oleh wisdom qoutes dari Oscar wilde :

Anybody can make history. Only a great man can write it....

So...akhinya saya kembali nge-blog..menulis..dan menulis..itulah keinginan yang terus menggebu di pikiran dan jemari saya. Menulis berbagai hal yang terlintas di fikiran, pengalaman dan kejadian di sekitar saya....yes....God Luck wita!