Thursday, December 31, 2009

@Rifol's BBQ Party at New Years' Eve 2010










Menjelang malam pergantian tahun 2009 ke 2010, Rifol's family full team berkumpul bersama di Pulomas dengan ber-BBQ ria. Meski malam itu hujan sempat turun rintik-rintik, tidaklah mengurangi keceriaan kami sekeluarga untuk menyambut datangnya tahun yang baru. Tapi yang kami lakukan ini, tidak bermaksud untuk berhura-hura atau mengumbar kesenangan dengan melupakan orang-orang yang nasibnya kurang beruntung di sebagian besar masyarakat Indonesia. Tapi justru mendidik anak-anak kami untuk bisa bergembira secara proporsional, bertanggung jawab dan ekonomis, dengan berkumpul bersama keluarga untuk lebih merekatkan tali silaturahmi.

Kebetulan my hubby dan saya termasuk orang 'rumahan' yang tidak terlalu suka dengan keramaian. Maka sepanjang 20 tahun usia pernikahan kami, mungkin tidak lebih dari sebelah hitungan jari tangan kami menikmati malam tahun baru di luar rumah. Selain itu, sejujurnya saya termasuk orang yang sangat takut dengan berbagai kerusuhan atau tindak kejahatan yang mungkin terjadi di banyak keramaian. Sehingga saya memilih bentuk aktifitas yang lebih 'privacy' untuk menghindari resiko tersebut.

Acara BBQ ria dimulai jam 8, tepat dimana perut kami mulai keroncongan karena saatnya makan malam. Akan tetapi bahan dan perlengkapannya sudah disiapkan sejam sebelumnya sehingga tidak merepotkan. Semua anggota keluarga tampak sibuk memilih, memanggang dan...mencicipi sekaligus...makan! Hiruk pikuk diselingi canda dan tawa mewarnai acara BBQ itu. Tak lupa Coca-Cola campur es dan berbagai cemilan turut menemani. Iga, daging, ayam, udang dan sosis dengan kentang goreng, wortel dan pipilan jagung muda menjadi korban BBQ kali ini. Hanya dalam waktu sejam, acara BBQ terpaksa berhenti...lho...kenapa? Bagaimana bisa diteruskan, lha wong semua bahan ludes tanpa sisa...berpindah ke perut semua anggota keluarga yang terduduk kekenyangan. Mungkin karena lapar atau mungkin juga BBQ-nya nikmat, yang jelas semua tampak happy, puas dan 'sumringah'.

So...Happy New Year 2010 friends, wish all the best and blessing come to all of us from Allah SWT now and future...hopefully we all becoming a 'muttaqin' person...Amien Ya Rabbal Alamin!

Wednesday, December 30, 2009

Icha' s natural shooting (1)







Foto-foto di atas adalah hasil jepretan Icha anak bungsu saya yang hobby fotografi. Secara berkala saya akan mempublikasikan foto-foto yang saya anggap bagus dan menarik di blog saya ini sebagai dukungan terhadap dirinya untuk terus rajin berlatih dan berkarya. Kali ini foto-fotonya berkaitan dengan natural's flora dan fauna yang diambil di Taman Ir. H. Juanda, Dago Atas, Bandung, Jabar tgl 26 Desember 2009 pada waktu kami sekeluarga berkunjung kesana. Selamat menikmati!

Tuesday, December 29, 2009

How mother loves her children?



"The mother loves her child most divinely, not when she surrounds him with comfort and anticipates his wants, but when she resolutely holds him to the highest standards and is content with nothing less than his best."

Sunday, December 27, 2009

Happy Long Weekend with Rifol Fam Full Team







Long weekend minggu ini saya sekeluarga 'get vacation for refreshing' ke Bandung with full team family. Karena anak-anak sudah mulai besar dan yang tertua kuliah di Bandung, bisa bepergian lengkap seperti ini tidak mudah, karena kegiatan mereka yang sering berbenturan.

Saturday, December 26, 2009

Petuah di Box Barang



Ini adalah box barang milik penjual 'Katupek Gulai' di pinggir jalan dekat Dipati Ukur (UNPAD). Saya melihatnya ketika sarapan pagi disana bersama keluarga besar Rifol Sartuni hari Sabtu, 26 Desember 2009 (long weekend vacation). Karena isinya menarik, maka saya memotretnya untuk di sharing ke teman-teman semua. Petuah yang mengena di hati...@!

Thursday, December 24, 2009

bb (blackberry)


Ceritanya saat ini saya lagi mencoba menulis blog memakai bb andi anak sulung saya.Maklum yang namanya ibu-ibu tetap aja gaptek kalau ada tekhnologi baru muncul. Saat ini anak-anak saya sedang 'hobby' menggoda saya untuk segera membeli bb terutama abang andi (memang sudah punya) dan si bungsu icha mengingat kesukaan saya menulis blog. 'Nanti mama di toko bisa browsing internet, nulis blog atau fb-an kan ma' begitu kata mereka membujuk saya.

Saya sebenarnya tipe orang yang tidak mudah terbujuk oleh benda apapun jika itu tidak bermanfaat bagi saya meski sebagus apapun. Saya termasuk orang yang merasa tidak harus ikut arus mode or terpukau dengan hal baru jika tak cocok bagi saya. Tetapi setelah melihat begitu banyak manfaat yang bisa saya dapat dengan bb, saya jadi tertarik juga.

Oleh sebab itu hari ini saya mencoba sendiri (pinjam bb abang andi) dan mengetes langsung apa saja yang saya bisa perbuat dengan bb ini sebelum saya membelinya. Yang pertama tentunya ya mencoba menulis blog pakai bb karena ini yang paling utama. Saya ingin setiap saat bisa nenulis tanpa terhalang oleh sarana dan waktu, karena ide itu sering datang tiba-tiba secara tak terduga. Nah, kalau tidak segera ditulis biasanya saya menjadi malas dan akhirnya menguap begitu saja, sayang khan? Sekarang coba kita lihat tulisan saya kali ini dengan pakai bb apa hasilnya. Tapi harap maklum kalau tulisannya kurang sempurna, habis belum terbiasa menekan keypad keipcil yang ada di bb ini. Selamat membaca!

Monday, December 21, 2009

Tea Time For Communication (Mari Bicara part 1)



Pasti anda semua pernah melihat iklan teh Sariwangi 'Mari Ngeteh, mari Bicara' dalam beberapa versi. Ide iklan ini menurut saya bagus sekali karena mengangkat satu fondasi yang maha penting untuk kelanggengan hubungan suami istri yaitu bicara atau ngobrol (komunikasi). Dari berbagai buku/tips yang ditulis oleh pakar pernikahan yang kita baca, selalu disebutkan komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam hubungan suami istri. Komunikasi yang baik diantara suami istri menghasilkan kehidupan perkawinan yang sehat, harmonis dan bahagia.

Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana cara untuk bisa berkomunikasi suami istri secara baik. Nah, dalam 2 versi iklan Sariwangi tadi diperlihatkan bagaimana mudahnya miskomunikasi terjadi yang mengakibatkan adanya kesalahpahaman di antara suami istri. Namun, dengan media teh 'Sariwangi' hangat yang disodorkan sang istri kepada suaminya, si istri berusaha untuk memperbaiki keadaan itu dengan memulai bicara secara baik-baik dan lembut...dan si suamipun bisa menerima kasih sayang istrinya tersebut dan menyadari kekeliruannya.

Pesan yang ditangkap dari iklan tadi, teh (atau kopi..red), bisa dipakai sebagai media untuk memulai komunikasi yang baik di antara suami istri. Kehangatan teh/kopi yang diminum berdua suami istri dibarengi dengan obrolan hangat dan kasih sayang diantara mereka pastinya akan menghasilkan kehidupan keluarga yang harmonis. Tea or coffe time (waktu nge-teh/ngopi) adalah waktu untuk mengawali pembicaraan/obrolan antara suami dan istri. Jadi bukan cara/enaknya membuat teh/kopinya, tapi justru kehangatan istri menawarkan teh/kopi kepada sang suami serta mulai dibukanya bicara/ngobrol itulah yang menjadi kunci dalam kehangatan kehidupan perkawinan mereka. Dengan tea/coffe time mereka berusaha mencari 'titik temu' atau solusi dari berbagai masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan ini.

Kita semua menyadari bahwa seringkali sebuah perkawinan mendapat masalah akibat adanya kesalahpahaman diantara suami istri. Dan seringkali pula masalahnya sangat sepele. Bahkan tidak jarang yang awalnya hanya kesalahpahaman berujung kepada perceraian yang sungguh sangat disayangkan. Seandainya saja mereka mau membicarakannya dengan tenang dan kepala dingin serta dibantu dengan tea/coffe time (misalnya), pasti hal itu tidak akan terjadi. Karena sebesar apapun tingkat kesalahpahamannya, pasti ada solusinya kalau saja mau dibicarakan. Jika ada kemauan, tidaklah sulit bagi suami/istri untuk membuka obrolan dan membahas suatu kesalahpahaman demi keutuhan keluarga yang telah mereka bina selama ini. Terlebih lagi bila masih ada perasaan kasih sayang yang besar diantara mereka, Insya Allah 'solusi' akan didapat segera.

Kesimpulan, dari masalah 'sepele' sampai yang 'pelik' sekalipun pasti akan didapat 'jalan keluar' apabila masalah itu mau dibahas atau dibicarakan oleh pasangan suami istri secara baik-baik dan hangat, seperti contoh kecil dan konkrit dari iklan Sariwangi tersebut.

Sunday, December 20, 2009

A Breakfast for family from my hubby



My hubby is a very special man n father. Sometimes he surprise us with...serving a breakfast for me and kids in Sunday morning. Wow...love you so much, honey...you're awesome!If you want to know what kind of menu he's cooked...please look at the photo.

Saturday, December 19, 2009

After Pilgrims 1426 H






































                  In front of Burj A Dubai Hotel, Dubai, UAE, January 21th, 2006 (transit from Jeddah to Jakarta)

Thursday, December 17, 2009

About Writing...


You don't write because you want to say something; you write because you've got something to say. -F. Scott Fitzgeral-

Wednesday, December 16, 2009

Ujian Semester (Mother's prayer part 3)


I remember my mother's prayers and they have always followed me. They have clung to me all my life. ~Abraham Lincoln


Anak-anak saya Andi, Ari dan Icha sudah selesai melaksanakan ujian semester ganjil 2009/2010 di kampus/sekolah mereka masing-masing. Hal yang selalu saya ingat setiap ujian pasti mereka berkata: 'Doakan Andi/Ari/Icha ya, mom!.Benar, mereka selalu terbiasa meminta doa restu ke saya/ibunya supaya mereka berhasil dalam mengerjakan ujiannya. Sampai saat sekarang meski tinggal sendiri kos di Bandung, Abang Andi tidak lupa menelpon/sms saya bila waktu ujian tiba. Dan kami selalu berdiskusi mengenai persiapan ujian yang dia lakukan seperti yang biasa dia lakukan di masa sebelumnya di Jakarta (waktu SD-SMA).

Sebenarnya saya tergolong orangtua yang ikut cemas bila anak-anak sedang menempuh ujian. Dan saya termasuk orang yang cerewet dengan persiapan belajar mereka. Karena menurut logika berfikir yang saya yakini sampai saat ini, sepintar apapun seseorang tanpa belajar tidak akan berhasil seterusnya. Disini saya lebih mementingkan proses belajar anak, dimana perjuangan mereka untuk berhasil itu yang saya lebih penting ditanamkan, bukan sekedar hasil. Karena hasil maksimal bisa didapatkan dengan perjuangan/usaha maksimal, yang mana hal itu perlu dibiasakan dalam hidup seorang anak.

Jadi sejujurnya doa saya untuk anak selagi mereka ujian bertujuan 2 hal, yaitu yang pertama meminta kesuksesan/keberhasilan mereka menempuh ujian itu kepada Allah SWT dan yang kedua meminta ketenangan jiwa saya agar terhindar dari rasa cemas/was-was berlebihan terhadap segala sesuatu yang menyangkut persiapan/ujian anak-anak saya tersebut. Selain doa, saya berusaha melakukan sholat-sholat sunnah dan mengaji Al-Quran di waktu anak-anak saya ujian. Alhamdulillah sejauh ini hati saya menjadi tenang dan hasil yang didapat anak-anak saya cukup memuaskan/membanggakan berkat karunia dari Allah SWT.

Dari tafsir Al-Quran-Hadist dan berbagai buku yang sempat saya baca, banyak dibahas mengenai kedahsyatan doa kita (selaku ibu) khusus terhadap anak-anaknya. Jadi doa ibu merupakan satu senjata pamungkas untuk keberhasilan anak-anak kita (meski harus dibarengi dengan belajar keras tentunya). Abraham Lincon di awal tulisan telah mengatakan bahwa doa ibunya selalu mengiringi setiap langkahnya. Jadi beliau merasa keberhasilan dirinya tidak lepas dari doa yang dipanjatkan ibunya setiap saat. Oleh sebab itu, wahai teman-temanku kaum ibu tersayang, janganlah lelah berdoa untuk keberhasilan anak-anak kita, siang malam kepada Allah SWT, karena doa seorang ibu yang tulus untuk anak-anaknya sangat mustajab karena langsung didengar oleh Allah SWT. Amien ya Rabbal Alamin!

Tuesday, December 15, 2009

Terjebak Hutang Karena Tergoda Iklan TV?



Jika kita menonton TV pasti kita pernah melihat berbagai macam iklan dari bank yang menawarkan kemudahan pinjaman/kartu kredit untuk berbagai keperluan (apa saja!). Siapapun akan senang dengan iklan tersebut karena mayoritas dibuat dengan bugdet yang cukup besar sehingga tampak indah dan menarik bagi orang yang melihatnya. Kesan secara umum yang ditangkap adalah, adanya pinjaman/kartu kredit tersebut akan membuat hidup kita sangat menyenangkan karena dapat membeli/memenuhi apapun yang kita inginkan/perlukan segera, tanpa harus menunggu uang kita cukup/terkumpul. Pinjaman/kartu kredit ini bisa digunakan untuk keperluan apa saja seperti pesta pernikahan, melahirkan, uang sekolah anak, berlibur dan berbelanja barang mewah/konsumtif (mobil dan elektronik). Jadi sebuah solusi yang sangat mudah dan gampang...tinggal ajukan aplikasi pinjaman dan... semuanya akan beres!

Kalau pada masa dulu orangtua kita mengajarkan untuk hidup hemat, rajin menabung, menghindari berhutang (karena berhutang dipandang kurang baik/pantas) untuk membeli sesuatu barang/benda yang diinginkan, maka saat ini dengan bombardir/gencarnya iklan, kredit semakin menjamur dan menjangkau berbagai kalangan/lapisan masyarakat. Ada berbagai macam motivasi orang mengambil kredit. Ada yang memang membutuhkan, atau sekedar mengikuti trend, atau karena memang ingin dipandang cukup kaya/mampu. Memang diakui bahwa KTA/kartu kredit itu berguna jika dipakai dengan benar, yaitu arus transaksi dan barang lancar karena adanya penangguhan pembayaran bagi mereka yang tidak bisa membayar secara kontan. Namun kebaikan itu juga menimbulkan dampak negatif yaitu mendorong sesorang bersifat konsumtif dengan berusaha memenuhi kebutuhan di luar kemampuannya. Apabila kita tidak bisa mengendalian pembelian secara kredit, maka kita akan bersifat konsumtif.

Ya, adanya berbagai KTA/kartu kredit diyakini menjadi penyebab meningkatnya konsumerisme di kalangan masyarakat. Konsumerisme adalah sebuah perilaku dimana timbul rasa senang dengan membeli dan mengkonsumsi barang. Biasanya konsumerisme erat dikaitkan dengan negara maju, namun perilaku ini tidak lekang oleh budaya maupun letak geografis. Hampir seluruh masyarakat di kota besar diberbagai pelosok dunia mulai terjangkit sifat konsumerisme dimana mereka mulai membeli banyak barang melampaui kebutuhan mereka. Amerika dan negara-negara Eropa sudah mengalaminya sejak beberapa dekade yang lalu. Namun pada 2004, hampir setengah pembelanja tinggal di negara berkembang, termasuk 240 juta di China dan 120 juta di India. Mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar setelahnya, maka Indonesia berpotensi untuk menyumbang angka besar untuk jumlah pembelanja terbesar.

Adanya berbagai iklan pinjaman/kartu kredit yang menggiurkan ini ditambah dengan adanya kebijakan dari bank untuk mempermudah proses pengajuan/aplikasi dan tanpa agunan, maka semakin banyak orang tertarik untuk meminjam meski mereka mungkin tidak/belum memerlukannya. Mengajukan aplikasi Kredit Tanpa Agunan (KTA)/kartu kredit kini sama mudahnya dengan menemukan tukang nasi goreng dibawah jembatan penyeberangan. Apalagi jika sudah memegang/mempunyai satu KTA/kartu kredit, maka dijamin KTA/kartu kredit dari bank lain akan mudah tiba ditangan anda.

Tidak berhenti sampai disitu, selanjutnya para pemegang KTA/kartu kredit akan dibanjiri promosi kenaikan pagu kredit, berbagai barang yang bisa dicicil sekian bulan dengan bunga 0%, serta diskon sampai 70% di gerai pakaian tertentu. Semuanya membuat konsumen semakin tergoda untuk menggesekkan/mempergunakan KTA/kartu kredit dengan alasan kapan lagi dapat diskon besar. Alasan utama untuk belanja karena benar-benar membutuhkan suatu barang seringkali tergeser menjadi prioritas kesekian. Membeli barang secara kredit, apabila tidak konsekwen bias menjadi beban, bahkan bisa menjadi boomerang buat kita. Hal ini bisa terjadi jika kita tidak pandai-pandai mengatur dan menyiasati kondisi keuangan kita.

Dampak yang paling jelas dari kebiasaan ini adalah alokasi dana belanja menjadi kacau balau. Rencana jangka panjang untuk berinvestasi menjadi terkalahkan oleh keinginan jangka pendek yang menguras dompet dan tabungan. Bahkan banyak dari kita akhirnya yang terjebak dengan hutang karena kita tidak memperhitungkan bunga KTA/kartu kredit (kredit konsumtif) biasanya jauh lebih tinggi dari kredit modal kerja/bisnis biasa. Kalau sudah begini, maka kesengsaraanlah yang timbul. Pasti akan menjadi saat saat yang sangat tidak menyenangkan bagi kita semua. Berbagai tagihan akan datang silih berganti menghampiri kita. Semua penghasilan kita harus dikumpulkan untuk menutup hutang kita tadi. Nah, ternyata ajakan menggiurkan dari iklan TV tersebut tidak berakhir semanis gambaran iklan tersebut, bukan? Untuk itu, sebelum terlambat mari kita kembali ke falsafah berbelanja yang sederhana, yaitu beli seperlunya dan sesuai kemampuan!

Monday, December 14, 2009

Mother's Love...



Mother's love is peace. It need not be acquired, it need not be deserved. ~Erich Fromm

There is nothing like mama's hug ~ Adela Raddici

Mother - that was the bank where we deposited all our hurts and worries. ~T. DeWitt Talmage

A mom forgives us all our faults, not to mention one or two we don't even have. ~Robert Brault

Who ran to help me when I fell,
And would some pretty story tell,
Or kiss the place to make it well?
My mother.
~Ann Taylor

A mother is one to whom you hurry when you are troubled. ~Emily Dickinson

Sunday, December 13, 2009

Cara Pengajaran Al Quran



Kandungan ayat:

Hal ini menyiratkan arti bahwa Allah SWT membuat berbagai perumpamaan/ibarat/contoh didalam Al-Quran dengan tujuan untuk memudahkan manusia menerima/belajar mengenai petunjuk/pedoman kebenaran hakiki yang ada dalam Al-Quran ini. Jadi ini merupakan salah satu cara pengajaran didalam Al-Quran. Dan ibarat/perumpamaan itu diberikan secara berulang-ulang dengan tujuan agar manusia mudah/mampu mengingat dan menerapkan di dalam kehidupan yang dijalaninya.

Jika kita mengacu pada model belajar yang ada dalam kehidupan kira sehari-hari seperti misalnya kita bersekolah/kuliah, maka kedua hal itu biasa kita lakukan agar kita sukses dalam menempuh studi kita. Ibarat/perumpamaan/contoh mengenai satu topik/judul/bahasan selalu kita buat supaya kita mudah mengingatnya. Dan kesemua itu seharusnya harus sering kita ulang/pelajari agar kita bisa masuk ke dalam memory/fikiran kita. Apabila kita mampu menjalankan dengan baik, maka Insya Allah kita akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal/sukses.

Demikian kasihNya kepada kita, maka Allah SWT membuka/membuat berbagai cara/pintu agar manusia mampu menerima/mempelajari petunjuk/wahyu/tuntunan agar selamat dalam menempuh kehidupan di dunia dan di akhirat. Namun ternyata kebanyakan manusia tidak bersyukur/tidak mampu melihat kemurahan hati Allah tersebut sehingga mereka tetap saja menolak/mengingkari kebenaran dalam Al-Quran. Mereka menutup mata hatinya karena enggan (ego) dan tetap bertahan pada keyakinan (yang salah/batil) yang mereka punyai/pegang selama ini.


Saturday, December 12, 2009

What are the Greatest Happinesses?



                                                         Rifol's fam at Melia Purosani Hotel Yogyakarta, July 2001


When you look at your life, the greatest happinesses are family happinesses. ~Joyce Brothers~

Thursday, December 10, 2009

About Future...


                                                                Sunset at Sentosa Island Singapore, Desember 2000 - Photo by Aisha K



Wednesday, December 9, 2009

Buku dan Perpustakaan Keluarga part 1




Hobby saya sejak kecil ada dua, yaitu membaca dan jalan-jalan (traveling). Ternyata hobby itu terus berlanjut sampai saat ini dan menurun ke anak-anak saya. Kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai hobby membaca dan koleksi buku yang dimiliki oleh keluarga saya. Nah, lemari buku pada foto di atas adalah salah satu tempat dimana keluarga saya menyimpan sebagian koleksi buku tersebut selain juga ada yang disimpan di rak/lemari kamar saya dan anak-anak.

Lemari buku itu dibuat oleh Pak Parman tukang kayu/meubel yang bekerja pada kami tahun 1996. Waktu itu rumah kami baru selesai direnovasi total sehingga memerlukan berbagai lemari/furniture baru menggantikan yang lama (out of date). Salah satu yang penting, ya lemari buku kami itu sebagai tempat utama perpustakaan keluarga. Disainnya saya buat berdua my hubby dengan mempertimbangkan fungsi dan ketahanannya. Bentuk sangat sederhana namun terdiri dari bahan pilihan sehingga kondisinya tetap prima hingga saat ini (13 tahun kemudian).

Kemudian yang mungkin menjadi pertanyaan darimana saya mendapatkan koleksi buku keluarga tersebut? Sebagian buku (lama) adalah buku saya pribadi yang sudah saya miliki sebelum saya menikah dan beberapa juga ada yang berasal dari koleksi buku (alm) ibu/bapak saya. Buku-buku lama tersebut biasanya bertema agama Islam seperti tafsir, hadist, tasawuf, fiqh dari pengarang agama terkenal seperti, Hasbi Ash Shiddiq, Hamka, Abu A'la Maududi, Sayid Qutub dan lain-lain. Selain itu ada beberapa buku sejarah/biografi tokoh Orde Lama/Orde Baru seperti Bung Karno, Tan Malaka, Syahrir, Syafrudin Prawiranegera, Jendral Nasution, Pak Harto dan Pak Sudomo. Hampir 100% buku tersebut semuanya sudah saya baca dan bahkan ada yang berulangkali saya baca karena isinya sangat menarik.

Jika saya kembali ke nostalgia pada masa saya sekolah dulu tahun 70-an, seingat saya sejak mulai bisa membaca saya langsung senang membaca buku apa saja. Ada pengalaman menarik yang mungkin justru menjadi blessing bagi saya, yaitu ibu saya (almh) tidak suka jika anaknya membaca komik karena menurut dia itu haram dan bisa mengganggu pikiran/belajar. Entah dari mana pendapat itu yang pasti ibu saya akan marah besar jika memergoki anak-anaknya membaca komik. Untuk mencegah itu ibu bapak saya yang kebetulan mempunyai kenalan baik yang punya toko buku sering membelikan kami buku-buku agama islam dari temannya tersebut. Bahkan setelah rumah kami direnovasi total, diruang keluarga tempat kami menonton TV ibu saya membuat satu lemari besar (lebih besar dari lemari saya di atas) yang direncanakan sebagai perpustakaan keluarga. Benar saja, selain diisi oleh buku yang selama sudah dibeli, maka bapak saya menambahkan koleksi buku keluarga dengan memborong semua judul buku agama yang ada di toko buku temannya tersebut. Wow...hari itu hari yang tak terlupakan oleh saya dan sangat berkesan bagi saya yang pecinta buku sampai saat ini. Ya, bagaimana tidak, kesan saya bapak saya sangat hebat sekali, meski beliau sendiri tidak begitu sempat membaca buku, tapi beliau mau bersusah payah memborong koleksi buku demi anak-anaknya yang 9 orang. Walaupun tidak semua anak/saudara saya yang suka membaca seperti saya. Jelas untuk saya itu hadiah yang sangat luar biasa karena saya punya banyak buku yang bisa dibaca...dalam setahun kedepan...(hehehe). Nah, sebagian koleksi buku itu yang kemudian saya bawa sebagai kenangan manis terhadap kedua orangtua yang saya sangat hormati dan cintai tersebut.

Jika koleksi buku pribadi saya sebagian buku lama (jadul), maka koleksi buku anak-anak saya kebanyakan buku-buku pengetahuan/pendidikan sejak usia dini pra-sekolah, TK, SD, SMP SMA dan selanjutnya yang berupa ensiklopedi (satu set terdiri dari 5-20 judul buku) . Harga buku tersebut cukup mahal, akan tetapi pembeliannya bisa dengan sistem angsuran. Meski sejak tahun 1996 krisis moneter sudah mulai membayangi, namun pameran buku banyak dilangsung dan meriah. My hubby sering mengajak kami sekeluarga mengunjungi pameran buku tersebut dan membeli banyak buku karena biasanya saat itu diskonnya cukup besar dibandingkan lain waktu. Alhamdulillah kami diberi rezeki yang cukup luas oleh Allah SWT sehingga kami mampu membeli untuk menambah koleksi buku perpustakaan keluarga kami.













Tuesday, December 8, 2009

Puisi Karya Abang Andi



Note:
Puisi dibuat tahun 1995 oleh Abang Andi untuk memenuhi tugas guru Bahasa Indonesia kelas 9 Ibu Ella dari SMP Islam Al-Azhar 12 Rawamangun Jakarta. Saya menyimpannya sebagai kenang-kenangan karena saya lihat isi dan makna yang tersirat cukup bagus sehingga sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Sunday, December 6, 2009

Old Friends are Forever



Mal Kelapa Gading Jakarta, Mei 2007 - atas Anis n Heny Luki - bawah Dina, Ceu Ita n Wita

It is one of the blessings of old friends that you can afford to be stupid with them...Ralph Waldo Emerson

Saturday, December 5, 2009

Hati (Icha) Yang Terluka



Note :
Ini adalah curahan hati Icha yang ditulis pada sehelai kertas yang disobek dari buku hariannya. Secara tak sengaja saya menemukannya tergeletak di lantai kamarnya. Malam sebelumnya memang dia sempat menangis dan mengurung diri di kamar setelah bertengkar hebat dengan saya dan my hubby karena sikapnya yang dinilai kurang baik/sopan oleh my hubby. Tapi ternyata...kemarahan saya dan my hubby sangat membekas di hatinya dan membuat hatinya terluka (down). Sehingga hal ini menyadarkan kami untuk tidak lagi marah berlebihan/terlalu keras kepada anak-anak kami...yang tentunya akan beraikbat kurang baik bagi perkembangan pribadi anak kami sendiri. Semoga ini adalah yang terakhir!

Thursday, December 3, 2009

Kebenaran Pasti (akan...) Menang



Beberapa waktu ini perhatian kita tersita oleh gempitanya kasus Bank Century yang mengharu biru liputan berita baik di koran ataupun TV. Berbagai analisa/ulasan/pendapat diuraikan oleh orang-orang dengan berbagai latar belakang profesi baik politikus/budayawan/ekonom/pemuka agama/aktifis/pejabat ataupun rakyat biasa yang kesemuanya itu berujung pada dua sisi yang berseberangan, yaitu yang berpikiran optimis (positif) dan pesimis (negatif). Maksudnya disini, sebagian dari mereka merasa optimis bahwa kasus ini dapat terungkap dan terselesaikan, sedangkan sisanya yang pesimis (negatif) berpendapat bahwa kasus ini takkan mungkin bisa dipecahkan karena keadaan pemerintahan yang dianggap korup/salah ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu yang tentu sulit sekali berubah.

Saya tidak berkehendak untuk membahas secara detil tentang masalah ini, tapi saya hanya ingin memberikan sumbangsih pemikiran saya berkenaan dari ayat Al Quran Al Isra ayat 81 yang saya baca tadi pagi yang saya tuliskan pada gambar di atas yang berkenaan dengan kebenaran. Disitu dikatakan bahwa kebenaran itu pasti (akan) datang dan kebatilan itu pasti (akan) lenyap. Ayat ini mengajarkan kepada kita ummat islam untuk selalu bersikap/berfikiran optimis (positif) dalam menghadapi kebatilan/kejahatan.

Dengan adanya ayat ini kita mengetahui bahwa kebenaran menghilangkan kebatilan adalah sunnatullah. Ya, kita harus yakin bahwa pada akhirnya kebenaran yang pasti akan menang. Mengapa demikian, karena hal itu disampaikan oleh Allah SWT seperti yang tertulis di Al Quran. Dan kebenaran itu berasal dari Allah yang Maha Benar, yang tidak pernah salah ataupun alpa. Dan kesemuanya ini disampaikan melalui para utusanNya yang ucapan dan perilakunya senantiasa benar, serta diajarkan kepada hamba-hambaNya yang tetap berpegang teguh pada kebenaran yang hakiki.

Dan saya menghimbau kepada kita semua termasuk saya pribadi, jangan terjebak pada ungkapan yang menyetakan bahwa Kejahatan Terorganisir Dapat Mengalahkan Kebenaran Yang Tak Terorganisir. Jika kita mengacu pada ayat Al Quran tadi, tentunya kita tahu bahwa hal ini sama sekali salah/tidak benar. Kita harus tetap yakin dengan janji Tuhan tersebut, meski waktunya yang tidak bisa kita pastikan karena kita bukan Tuhan. Tampilnya kebenaran mungkin terlambat. Tapi dengan keyakinan, suatu saat akan muncul juga kebenaran itu, meskipun kebenaran itu disembunyikan sekalipun. Jadi tetaplah yakin pada kebenaran, karena kebenaran apapun adalah tetap kebenaran yang datangnya dari Tuhan, maka pasti dia akan mampu mengalahkan semua kejahatan betapapun terorganisirnya itu. Abraham Lincoln mengungkapkan dalam kata bijaknya :

You can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you can not fool all of the people all of the time.
Tapi tentunya kita juga berusaha keras agar kebenaran yang kita lakukan juga dapat teroganisir dengan baik, agar segala kejahatan/kebatilan dalam bentuk apapun akan dapat dihancur leburkan. Seperti juga praktek korupsi di Indonesia yang dinyatakan sebagai satu praktek kebatilan/kejahatan yang katanya sangat terorganisi dan rapi, maka kita semua harus berusaha/berfikir keras untuk melakukan pembersihan/pelenyapan praktek ini meski secara perlahan/bertahap yang mungkin belum tampak/terlihat nyata hasilnya.

Meski sejumlah manusia yang berpraktek secara terorganisir dalam kejahatan dalam berbagai bidang kehidupan pasti akan selalu muncul, maka kita harus yakin pula bahwa pada akhirnya nanti akan selalu muncul sejumlah manusia yang bangkit untuk melawan kebatilan/kejahatan tadi. Hal ini bisa kita pelajari sejarah peradaban yang diceritakan dalam Al Quran mengenai kezoliman yang terjadi di suatu zaman yang diwaktu lalu yang mana selalu berhasil dihancurkan dengan kebenaran yang ditandai dengan kemunculan manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan kebenaran tersebut.
Ada ajaran Jawa yang berbunyi becik ketitik ala ketara. Becik artinya kebaikan, ketitik artinya ditengarai, ala artinya kejahatan/keburukan, dan ketara artinya diketahui. Arti harfiahnya kebaikan itu akan selalu ditengarai/ditandai/dirasakan dan kejahatan itu akan selalu diketahui (meskipun) disembunyikan. Ajaran itu menamsilkan bahwa kebaikan itu akan selalu ditemukan meski tersembunyi dan ditutup-tutupi oleh kejahatan. Sehingga tidak jarang kejahatan justru yang lebih tampak dan mengesankan menang, meski pada akhirnya kebaikan/kebenaran yang pasti menang. Atau dengan perkataan lain, meskipun kebaikan (dan kebenaran) itu tersembunyi, pada akhirnya akan muncul juga mengatasi kejahatan (kesalahan) meski memerlukan waktu.

Wednesday, December 2, 2009

My Wallet Photo



Kota Bunga Puncak, February 1998

Photo ini adalah salah satu dari 3 buah photo yang selalu ada di dompet saya sampai saat ini. Entah mengapa saya sangat menyukai Rifol's family photo ini hingga saya enggan menggantinya dengan yang lebih baru. Jadi harap dimaklumi kondisinya sudah 'lecek' dan ada 'warna rusak' karena sudah lebih dari 12 tahun umurnya.

Photo ini diambil di Kota Bunga Puncak pada bulan Februari 1998 waktu kami sekeluarga menginap disana. Abang Andi saat itu berumur 8 tahun, Kakak Ari 4 1/2 tahun dan Icha 1 tahun 4 bulan. My hubby pada Februari itu berulang tahun ke 40 dan saya sendiri 33 tahun serta belum mengenakan jilbab (masih muda ya...hehehe).

Moment itu adalah salah satu moment special bagi kami sekeluarga karena sejak saat itu kami sering bepergian bersama bila weekend/libur. Hampir setiap minggu my hubby mengajak kami semua berjalan-jalan dengan mobil ke Puncak atau bahkan ke Bandung. Saat itu belum ada Tol Cipularang, sehingga ke Bandung memakan waktu sekitar 4 jam karena harus lewat Padalarang or Puncak. Meski demikian Andi, Ari dan Icha sangat menikmati setiap perjalanan liburan mereka dan tidak pernah merepotkan saya dan my hubby karena mereka selalu membawa beberapa buku, mainan dan boneka pilihannya.

Oh, God...life is so fast going on...but I'm loving my life...so many great memory about my children out there...Thanks for everything You give to my family...Alhamdulillahi Rabbil Alamin!


Saturday, November 28, 2009

Kakak Ari & Aisha (Icha)














Beberapa minggu yang lalu saat membersihkan lemari buku saya menemukan sejumlah foto lama yang tersimpan di sebuah kantong kertas. Ini adalah koleksi foto yang tidak sempat dimasukkan ke dalam album. Wah, ternyata banyak sekali foto anak-anak sewaktu mereka kecil yang terlihat lucu dan menggemaskan.

Beberapa foto yang menarik hati saya adalah foto Ari (anak ke 2 tengah) dan si bungsu Icha yang saya upload disini. Jika pada foto-foto ini mereka terlihat sangat kompak, rukun dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak selalu demikian kenyataannya saat ini. Di usia remaja ini Kakak Ari (SMA kls XI) dan Icha (SMP kls VII) seringkali ribut hanya gara-gara persoalan sepele. Tiada hari tanpa pertengkaran meski satu hari saja. Apalagi mereka sekarang hanya berdua dirumah dan memiliki kamar pribadi masing-masing karena Abang Andi sudah setahun lebih kuliah di Bandung. Jika diibaratkan, mereka persis dengan Tom & Jerry tokoh kucing dan tikus dalam film cartoon yang terkenal itu.

Tapi sebenarnya pertengkaran itu tidaklah membawa dendam pada diri mereka masing-masing. Biasanya setelah emosi mereda mereka akan damai lagi dan tetap meminta bantuan satu sama lain jika perlu. Khususnya kalau sedang tidak kegiatan/teman, akhirnya mereka ngobrol satu sama lain. Terlebih lagi apabila mereka berdua ditinggal dirumah (no PRT at home,red) saat saya dan my hubby keluar kota (mis: menjenguk Abang Andi) mereka akan sangat rukun dan saling membantu sesuai gambaran foto di atas.

Ya, namanya juga saudara kandung, bagaimanapun marah dan kesalnya pasti juga akan selesai/mencair/berbaikan. Hal ini dimaklumi karena adanya kaitan tali darah dan sifat yang dibawa dari orangtua yang sama menyebabkan hubungan saudara kandung menjadi sangat special.

"Brothers and Sisters Share A Unique Blend
Of Love, Comradery, and Friendship"

Friday, November 27, 2009

Sartuni's Big Family



Tiga hari menjelang hari Iedul Fithri 1430 H (akhir september 2009) lalu, kami anak beranak (3 keluarga) dari anggota keluarga besar Sartuni 'Pulang Basamo' menempuh jalan darat ke Bukittinggi, Sumatra Barat. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi harapan ibunda Hj.Bahnidar yang sangat menginginkan anak cucunya berkumpul lengkap dirumah Benteng (rumah H Sartuni-Hj Bahnidar, red) lebaran ini. Pada hari-hari raya sebelumnya hal ini belum pernah terjadi, meski ada 2 anak ibu (kel Syurva & Rahmi) yang tinggal di kota ini. Namun tentunya hal ini tidak mudah bagi 3 keluarga lain yang tinggal di Jawa (rantau). Biaya yang tidak kecil serta waktu yang panjang mengakibatkan hal ini sulit terjadi. Akan tetapi untuk menghibur ibunda yang kesepian setelah meninggalnya nenek buyut kami yang tercinta Hj. Raji'ah pada bulan Januari 2009, maka kami berusaha keras untuk bisa memenuhi permintaan khusus ini. Ya, selama ini ibulah yang merawat dan mengurus segala kebutuhan nenek kami itu.

Alhamdulillah berkat doa ibunda perjalanan panjang kami lancar dan tiba dengan selamat setelah menempuh waktu 38 jam. Selama 5 hari disana kami berkumpul bercanda ria sekeluarga besar yang selama ini belum pernah kami lakukan. Sebagai kenang-kenangan maka kami semua berfoto bersama dimuka rumah Jl Yos Sudarso, Bukittinggi pada tanggal 22 September 2009.

Thursday, November 26, 2009

Mother's Prayer part 2



My hubby got his mother's blessing at Iedul Fithri 1430 H (Bukittinggi, September 20th, 2009)

Dan Kami Perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (Q.S. Luqman : 14)


Dari uraian ayat di atas jelas bahwa manusia diperintahkan Allah SWT untuk berbuat baik kepada kedua orangtua terutama terhadap IBU. Mengapa demikian, karena awal kejadian manusia terletak pada rahim seorang ibu dimana seseorang tumbuh dan dilahirkan. Ibu adalah orang yang paling dekat serta paling besar jasa dan pengorbanannya untuk kita. Beliau mengasuh dan membesarkan kita dengan segenap cinta dan kasih sayangnya. Sehingga kita harus memuliakannya sepenuh hati sehingga beliau ridha terhadap kita. Keridhaan seorang ibu adalah keridhaan Allah pula serta kemurkaan ibu adalah kemurkaan Allah pula. Sehingga tidaklah mengherankan bahwa doa seorang ibu sangat mustajab karena langsung didengar oleh Allah. Oleh sebab itu senantiasalah kita untuk selalu berbakti dan meminta doa restunya untuk setiap langkah kita, agar kita mendapatkan berkah dan kemudahan dalam menempuh kehidupan yang penuh cobaan ini.

Ya, bisa dikatakan kesuksesan dan kebahagiaan seorang anak akan tergantung kepada darma baktinya kepada sang ibu. Sesuai hadist Nabi yang mengatakan bahwa 'Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu'. Untuk itu, marilah wahai saudaraku, yang orangtua khusus IBUnya yang masih hidup, luangkanlah waktu anda untuk berbakti kepada beliau...selalu meminta maaf dan memberi kebahagiaan kepadanya.....mumpung ibu kita masih hidup. Dan juga selalu memohon doa'nya dalam setiap langkah kehidupan kita. Apabila ibu kita ridha/bahagia terhadap kita, maka tiada yang lebih dahsyat dari do'a seorang ibu untuk sang anak,,,..di mata Allah SWT! Insya Allah segala doa kita akan dikabulkan Allah SWT serta kesulitan hidup kita akan lenyap berganti dengan kegembiraan. Amin...ya Rabbal Alamin!




Monday, November 23, 2009

51 tahun yang lalu itu...




Foto ini dibuat awal tahun 1958 saat kakak saya yang pertama Iriano Haroen berusia 6 bulan. Di foto itu ibu saya Noer Asni (19) dan bapak saya Haroen Pangai (28) terlihat sebagai pasangan muda belia yang modis dan berkecukupan. Meski baru menikah keadaan ekonomi bapak saya saat itu cukup lumayan, sehingga ibu saya terlihat memakai gelang keroncong, cincin, kalung dan giwang emas sedangkan bapak saya memakai jam tangan bermerk. Selain itu bapak dan ibu saya dikenal sebagai pasangan yang selalu tampak rapi dan modis dalam berpakaian. Hal ini ternyata banyak menurun ke anak cucunya termasuk saya dan anak-anak.

Dari bentuk badannya ibu saya tidak terlihat seperti seseorang ibu yang baru melahirkan karena tampak sangat langsing. Bapak saya juga demikian dan kakak saya tampak sehat, lucu dan menggemaskan dengan memakai pakaian gaya 'kodok' yang khas dipakai olehanak-anak bayi pada masa itu. Ya...foto ini menjadi saksi sejarah betapa indah masa 51 tahun yang lalu itu...

Saturday, November 21, 2009

Kawasaki 'Ninja 250R' idaman...



Jika sekarang ditanyakan ke Abang Andi apa yang menjadi idamannya saat ini, pastilah motor Kawasaki Ninja 250R yang terkenal itu. Ya, motor itu terkenal karena penampilan dan kemampuannya yang menawan bagi pecinta motorcycles. Kalau ditanya harga tentu semua orang akan maklum jika motor yang bagus ini tentu harganya tidak murah. 'Ada barang ada harga' begitu pepatah mengatakan. Artinya barang bermutu, berkwalitas dan berpenampilan prima tentu harganya tidak murah.

Waktu dirumah Nenek Hj Bahnidar di Bukittinggi saat 'Pulang Basamo' akhir September 2009 Abang Andi sempat merasakan mengendarai motor Ninja 250. Oom Ucok ternyata memiliki motor yang baru dibelinya tahun ini. Maka berfoto rialah Abang Andi dengan motor idamannya tersebut...


Friday, November 20, 2009

Sejuta Rasa Anak Kos...













Fitrandi Ramadhan atau biasa dipanggil Abang Andi anak sulung saya saat ini kuliah di ITB Teknik Informatika semester 3. Meski saya mempunyai beberapa sanak famili yang tinggal di Bandung, anak saya memilih untuk kos seperti teman-temannya yang lain dengan pertimbangan jarak yang dekat dengan kampus dan untuk belajar hidup mandiri. Saya dan my hubby menghargai pilihannya meski mulanya tetap dengan berat hati karena selama ini dia belum pernah sekalipun hidup terpisah dari keluarga. Tapi saya dan my hubby harus bisa mendukungnya karena itu adalah destiny dia untuk mencapai kemandirian, kedewasaan dan kesuksesan diri. Jika anak lain mampu melewati masa itu mengapa kami tidak memberi kesempatan anak saya menjalani hal yang sama?

Yah, saya dan my hubby hanya bisa berdoa dan memberi wejangan kepadanya agar berhati-hati melangkah karena sekarang hanya ada dia dan teman-temannya tanpa ada saya, my hubby dan adik-adiknya dalam kehidupan sehari-hari. Jika selama ini dia tidur sekamar dengan Ari adiknya, maka beberapa tahun ini dia tidur sendiri di kamar kosnya dan mengurus segala keperluannya sendiri pula. Alhamdulillah Abang Andi berhasil mendapatkan kamar kos dirumah yang cukup bagus dengan harga yang terjangkau meski letaknya didalam gank kecil. Lokasinya merupakan mayoritas perumahan kos yang tidak jauh dari kampus Ganesha (lihat foto di atas).

Minggu-minggu pertama terasa berat bagi kami berdua dan (juga) Abang Andi. Hampir setiap malam kami saling bertelepon ria. Hampir dua minggu sekali dia pulang. Ataupun jika tidak bisa, maka kami sekeluarga yang pergi ke Bandung. Ternyata kebersamaan yang ada selama ini sungguh berharga, sehingga saat waktu berpisah terasa beraaaat. Seringkali malam-malam dia menelepon saya mengatakan bahwa dia kesepian di kosnya. 'Rasanya hampa dan dingin banget ma...Abang kangen sama suasana rumah yang hangat dan rame...'. Alhamdulillah ya Allah, ternyata meski seringkali anak saya bertiga ribut dirumah bertengkar dan hiruk pikuk ini itu dengan saya dan bapaknya, justru suasana itu yang dirasa hangat baginya. Maka tidak heran jika dia seringkali terlihat enggan pada saat harus kembali ke Bandung setelah berlibur dirumah. Selalu ada-ada saja barang yang tertinggal ataupun berangkatnya pasti agak terlambat dan terlihat ogah-ogahan.

Satu tahun berlalu, kini Abang Andi sudah banyak aktif di kegiatan kemahasiswaan selain kuliah. Meski sudah bisa mengatasi kesepian dengan seabrek kegiatan yang ada, yang akibatnya waktu libur ke Jakarta berkurang frekwensinya, tetap saja dia terlihat enggan jika harus balik ke Bandung setelah berlibur beberapa hari di rumah. Saya dan my hubby mengamati bahwa satu hal itu tidak pernah berubah. Sambil berseloroh Abang Andi mengatakan bahwa mendingan dia di Bandung terus tidak usah pulang ke Jakarta daripada kalau sudah pulang selalu malaaaas untuk balik kuliah lagi..:))))).

Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya membaca blog seorang mahasiswi yang baru memulai kehidupan kos di Bandung tahun ini. Tulisannya menarik hati saya karena mirip sekali dengan apa yang selama ini dialami/dirasa Abang Andi. Ada baiknya saya kutip disini untuk sharing bagi siapa saja yang anaknya sedang/mau hidup sendiri di kota lain/kos.

pagi ini aku tersenyum karena aku tahu aku bangun dan berada di atas tempat tidurku. di kamarku, kamar yang paling nyaman dari semua kamar yg pernah ku singgahi..dan aku tahu aku berada di rumahku, tempat yang paling indah dan nyaman, tempat tinggalku selama 17 tahun ini, tempat aku berkumpul bersama keluarga kecil namun bahagia :)
aku bersyukur entah kenapa hal ini terus terngiang di pikiranku. bersyukur karena aku masih diberi kesempatan utk berkumpul bersama keluarga kecilku. masih diberi kesempatan untuk melihat orangtuaku, melihat adik kecilku yang sedang dalam proses pendewasaan diri. masih diberi kesempatan bersama mereka sampai detik ini. aku bersyukur aku berada di keluarga ini, walaupun mereka banyak kekurangan tapi tetaplah mereka keluargaku. aku sayang mereka dan aku menyadari hal itu.

semenjak kuliah di luar kota, aku sadar bahwa mereka sangat berharga. rasanya selalu nyaman jika sudah berada di rumah dan enggan balik ke kosan. disini selalu ada yang menyambutku ketika pulang, ada yang menyayangiku. disana? sendirian. berkutat dengan semua citacita,mimpi dan harapanku, terlalu hectic dan menjemukan. tapi, aku harus tetap bertahan disana, mengejar semua impianku sampai nanti ketika aku dewasa aku bisa membahagiakan mereka .

mereka bisa bahagia ketika tahu bahwa putri kecil mereka yang dulu cengeng dan manja, sekarang sudah menjadi dewasa mampu mandiri,kuat dan sukses. semoga aku bisa menjadi seperti itu :)

PS: mohon maaf penulisnya/sumbernya tidak dicantumkan karena datanya hilang...