Thursday, December 3, 2009

Kebenaran Pasti (akan...) Menang



Beberapa waktu ini perhatian kita tersita oleh gempitanya kasus Bank Century yang mengharu biru liputan berita baik di koran ataupun TV. Berbagai analisa/ulasan/pendapat diuraikan oleh orang-orang dengan berbagai latar belakang profesi baik politikus/budayawan/ekonom/pemuka agama/aktifis/pejabat ataupun rakyat biasa yang kesemuanya itu berujung pada dua sisi yang berseberangan, yaitu yang berpikiran optimis (positif) dan pesimis (negatif). Maksudnya disini, sebagian dari mereka merasa optimis bahwa kasus ini dapat terungkap dan terselesaikan, sedangkan sisanya yang pesimis (negatif) berpendapat bahwa kasus ini takkan mungkin bisa dipecahkan karena keadaan pemerintahan yang dianggap korup/salah ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu yang tentu sulit sekali berubah.

Saya tidak berkehendak untuk membahas secara detil tentang masalah ini, tapi saya hanya ingin memberikan sumbangsih pemikiran saya berkenaan dari ayat Al Quran Al Isra ayat 81 yang saya baca tadi pagi yang saya tuliskan pada gambar di atas yang berkenaan dengan kebenaran. Disitu dikatakan bahwa kebenaran itu pasti (akan) datang dan kebatilan itu pasti (akan) lenyap. Ayat ini mengajarkan kepada kita ummat islam untuk selalu bersikap/berfikiran optimis (positif) dalam menghadapi kebatilan/kejahatan.

Dengan adanya ayat ini kita mengetahui bahwa kebenaran menghilangkan kebatilan adalah sunnatullah. Ya, kita harus yakin bahwa pada akhirnya kebenaran yang pasti akan menang. Mengapa demikian, karena hal itu disampaikan oleh Allah SWT seperti yang tertulis di Al Quran. Dan kebenaran itu berasal dari Allah yang Maha Benar, yang tidak pernah salah ataupun alpa. Dan kesemuanya ini disampaikan melalui para utusanNya yang ucapan dan perilakunya senantiasa benar, serta diajarkan kepada hamba-hambaNya yang tetap berpegang teguh pada kebenaran yang hakiki.

Dan saya menghimbau kepada kita semua termasuk saya pribadi, jangan terjebak pada ungkapan yang menyetakan bahwa Kejahatan Terorganisir Dapat Mengalahkan Kebenaran Yang Tak Terorganisir. Jika kita mengacu pada ayat Al Quran tadi, tentunya kita tahu bahwa hal ini sama sekali salah/tidak benar. Kita harus tetap yakin dengan janji Tuhan tersebut, meski waktunya yang tidak bisa kita pastikan karena kita bukan Tuhan. Tampilnya kebenaran mungkin terlambat. Tapi dengan keyakinan, suatu saat akan muncul juga kebenaran itu, meskipun kebenaran itu disembunyikan sekalipun. Jadi tetaplah yakin pada kebenaran, karena kebenaran apapun adalah tetap kebenaran yang datangnya dari Tuhan, maka pasti dia akan mampu mengalahkan semua kejahatan betapapun terorganisirnya itu. Abraham Lincoln mengungkapkan dalam kata bijaknya :

You can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you can not fool all of the people all of the time.
Tapi tentunya kita juga berusaha keras agar kebenaran yang kita lakukan juga dapat teroganisir dengan baik, agar segala kejahatan/kebatilan dalam bentuk apapun akan dapat dihancur leburkan. Seperti juga praktek korupsi di Indonesia yang dinyatakan sebagai satu praktek kebatilan/kejahatan yang katanya sangat terorganisi dan rapi, maka kita semua harus berusaha/berfikir keras untuk melakukan pembersihan/pelenyapan praktek ini meski secara perlahan/bertahap yang mungkin belum tampak/terlihat nyata hasilnya.

Meski sejumlah manusia yang berpraktek secara terorganisir dalam kejahatan dalam berbagai bidang kehidupan pasti akan selalu muncul, maka kita harus yakin pula bahwa pada akhirnya nanti akan selalu muncul sejumlah manusia yang bangkit untuk melawan kebatilan/kejahatan tadi. Hal ini bisa kita pelajari sejarah peradaban yang diceritakan dalam Al Quran mengenai kezoliman yang terjadi di suatu zaman yang diwaktu lalu yang mana selalu berhasil dihancurkan dengan kebenaran yang ditandai dengan kemunculan manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajarkan kebenaran tersebut.
Ada ajaran Jawa yang berbunyi becik ketitik ala ketara. Becik artinya kebaikan, ketitik artinya ditengarai, ala artinya kejahatan/keburukan, dan ketara artinya diketahui. Arti harfiahnya kebaikan itu akan selalu ditengarai/ditandai/dirasakan dan kejahatan itu akan selalu diketahui (meskipun) disembunyikan. Ajaran itu menamsilkan bahwa kebaikan itu akan selalu ditemukan meski tersembunyi dan ditutup-tutupi oleh kejahatan. Sehingga tidak jarang kejahatan justru yang lebih tampak dan mengesankan menang, meski pada akhirnya kebaikan/kebenaran yang pasti menang. Atau dengan perkataan lain, meskipun kebaikan (dan kebenaran) itu tersembunyi, pada akhirnya akan muncul juga mengatasi kejahatan (kesalahan) meski memerlukan waktu.

No comments: