Monday, May 24, 2010

True 'Love Story'




Berita berpulangnya mantan ibu negara ke 3 dr. Hj Hasri Ainun Habibie tidak saja menimbulkan kedukaan mendalam bagi keluarga Prof. Dr. Ing Baharudin Jusuf Habibie khususnya dan bagi rakyat Indonesia pada umumnya tapi juga menyisakan cerita 'cinta sejati' antara 2 orang anak manusia yang bernama Rudy (Habibie) dan Ainun. Bagaimana tidak, selain mereka telah berumah tangga selama 48 tahun (menikah 12 Mei 1962) yang dikarunia 2 anak lelaki yang telah dewasa dan cucu 6 orang, mereka berdua sudah saling mengenal dengan baik satu sama lain ketika masih duduk di bangku SMP (Habibie 14 tahun dan Ainun 13 tahun).

Ainun terlahir untuk saya (Habibie) dan saya (Habibie) terlahir untuk Ainun kata itu terucap oleh beliau dalam satu wawancara dengan TV swasta (Maret 2009) ketika ditanyakan mengenai hubungan yang terlihat mesra diantara mereka berdua meski telah memasuki usia senja dan tidak lagi menjabat sebagai Presiden. Ternyata hal tersebut bukan baru-baru ini saja, tetapi telah mereka lakukan sejak awal masa pernikahan mereka. Kesaksian dari keluarga, sahabat dan orang yang melihat menjadi saksi 'cinta kasih abadi' mereka yang terus terjalin baik selama ini. Beberapa orang termasuk mantan Ka Bulog dan menteri perdagangan Rahardi Ramelan menjadikan mereka sebagai panutan.

Ainun adalah satu diantara 2 wanita yang disebut Habibie sebagai orang yang paling berjasa bagi dirinya setelah ibu kandungnya. Sejak masa remaja tersebut kedekatan mereka tak terpisahkan. Hal ini memungkinkan karena kedua orangtua mereka berteman baik sejak mereka belia. Apalagi kakak laki-laki Ainun juga teman bermain Habibie, sehingga jadilah Ainun sebagai 'teman dekat' Habibie sejak saat itu. Ainun adalah cinta sejati abadi Habibie , apalagi mereka berdua juga sempat satu sekolah pada waktu SMA. Meski ketika mereka lulus SMA sempat terpisah selama 7 tahun karena Ainun kuliah di FKUI sedangkan Habibie mendapat beasiswa ke Jerman setelah sempat kuliah di ITB, jalinan kasih itu tidak pernah sirna. Sehingga pernikahan sebagai bentuk legitimasi semakin meneguhkan cinta yang ada di antara mereka. Suka duka masa pernikahan sejak masa-masa awal membangun kehidupan karir dan keluarga, mereka lalui dengan senyum, sabar dan mesra sampai akhirnya maut memisahkan mereka.

Mayoritas pasutri pastinya menginginkan hal yang sama. Keharmonisan dan kemesraan keluarga merupakan dambaan kita semua sampai akhir hayat. Harapannya kita bisa menjadikan mereka sebagai model pernikahan ideal yang penuh dengan 'cinta sejati 'yang abadi, semoga!


No comments: