Pelangi pelangi…alangkah indahmu,
Merah kuning hijau…dilangit yang biru,
Pelukismu agung…siapa gerangan,
Pelangi pelangi…ciptaan Tuhan.
Lagu AT Mahmud itu terus terngiang di benak sewaktu saya ingin menulis kesan-kesan mengikuti MODIS Bukber Kompasiana dengan pak Menteri Muhammad Nuh di Hotel Santika, Jumat, 27 Agustus 2010. Apa karena terinspirasi pertanyaan mbak Linda Jalil yang cantik dan awet muda ke pak Menteri tentang minimnya lagu anak-anak yang bermutu sekaliber AT Mahmud saat ini atau terilhami sekelumit kata pak menteri yang mengibaratkan komunitas kompasiana (kompasianers) seperti SINAR PELANGI yang dalam istilah ilmiah ME JI KU HI BI NI U (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Adanya beragam warna sinar itu mampu membentuk sinar putih yang disebut sebagai SINAR PENERANG HAKIKI. Satu-satunya sinar yang mutlak memberikan pencerahan pada umat manusia. Pak Menteri juga menerangkan, jika salah satu sinar itu tidak ada, maka sinar putih itu TIDAK AKAN PERNAH tercipta. Jadi adanya keberagaman warna sinar syarat mutlak untuk membentuk SINAR PUTIH tersebut.